Mohon tunggu...
Ardy Firmansyah
Ardy Firmansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencari candu yang baru | Surat-surat Nihilisme

Lagi belajar nulis di Kompasiana~

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Menyoal Karakter "Sociopath" Jo Yi Seo di Drama Itaewon Class

28 Maret 2020   02:49 Diperbarui: 28 Maret 2020   15:30 7017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber dari dramabeans/JTBC

Dengan wajah yang sumringah dan mengejek Park Sae Royi. Bener-bener gak punya hati. Bisa-bisanya bohong tentang sesuatu yang "tabu". Bohong kok pakai tentang "ayah" yang meninggal, gilak.

Tidak menunjukkan empati, benar-benar. Terutama ketika Yi Seo dimarahi oleh ibunya. Ibunya marah besar ketika Yi Seo lebih memilih bekerja di kedai kecil daripada kuliah di universitas ternama, padahal sebelumnya ia sudah diterima disitu. 

Ia menanggapi ibunya yang sedang emosional dan menangis dengan santai-santai saja.

Ibunya marah karena sang anak tidak mengikuti perintah dan harapannya. Seharusnya ketika berada dalam situasi itu, orang normal atau pada umumnya pasti berdebat dengan nada tinggi, ikut marah, dan juga menangis untuk mempertahankan pilihannya.

Sumber dramabeans/JTBC
Sumber dramabeans/JTBC

Tapi Yi Seo tidak seperti itu, ia seperti tidak bisa menunjukkan atau bahkan tidak bisa terikat dengan suatu emosi yang diperlihatkan oleh orang lain. 

Yi Seo menanggapinya dengan santai dan berbicara dengan halus meskipun kata-katanya pasti menyakitkan bagi si Ibu. Ia tidak ingin hidup bergantung pada harapan dan rencana orang lain, terutama ibunya.

Karena ia yakin dengan dirinya sendiri, ia pasti bisa mencapai apa yang dia inginkan dan apapun yang mengganggunya dan menghalangi tujuannya, ia akan hadapi. Dan hal itu bisa terlihat dari sifat kompetitif, kompetensi dan tingkat intelegensinya yang diatas rata-rata.

Monolog yang sering diperlihatkan dari karakter Jo Yi Seo ini merepresentasikan keadaan jiwanya yang sebenarnya penuh kecemasan akan hidup. Apalagi saat episode pertama, ketika Yi Seo berada dalam sesi konseling. Ia mengungkapkan percakapannya dengan Park Sae Royi di konseling tersebut.

"Aku berharap dunia ini berakhir.. Aku merasa hidup itu melelahkan," ujar Yi Seo

"Bila hidup sangat melelahkan, mati saja," jawab Saeroyi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun