Salah satu kiat agar PPP ini mampu hidup dan kembali ke Senayan, ia harus kembali ke umat. Kembali ke umat sangat wajar sebab dari lahir dan sejarahnya partai ini didirikan oleh himpunan partai-partai Islam bukan partai berbasis agama dan ideologi lainnya. Kedua, isu-isu masalah keumatan masih banyak sehingga siapa yang merespon masalah ini mempunyai 'tabungan' suara saat pemilu. PPP sangat potensial untuk menggarap suara umat sebab selain secara sejarah kerap memperjuangkan aspirasi umat Islam, ia juga telah memiliki akar di tengah umat.
Sekarang tinggal PPP mau kembali ke umat apa tidak. Kembali umat adalah bagaimana merespon, mendengar, memperjuangkan, dan mengadvokasi aspirasi yang ada. Bila PPP tidak mau melakukan hal ini, siapapun ketua umumnya dan seberapa pun banyak uang yang dimiliki, ia tidak akan lolos ke Senayan sehingga liang kubur kematian yang dirasakan semakin dalam. Meski di DPRD beberapa kabupaten, kota, dan provinsi ada kursi PPP namun ia tidak mempunyai kekuatan politik di tingkat nasional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI