Kontrasnya, meskipun kaum kaya tidak dihimbau "bersabar dalam kemapanan," mekanisme mereka untuk terus memperkaya diri sering didukung:
Keringanan pajak atau celah pajak
Akses ke kredit modal besar dengan bunga rendah
-
Undang-undang korporasi dan warisan yang memfasilitasi ekspansi keluarga
Kurangnya pengawasan terhadap monopoli atau akuisisi perusahaan
Sementara orang miskin yang berutang kecil---termasuk usaha kecil---selalu ditekankan agar lunas, tidak konsumtif, dan tertib pada norma.
Jalan ke Depan: Reformasi, Kesadaran Kolektif, dan Resistensi Moral
Apa yang bisa dilakukan agar cerita "hemat & sabar" tak lagi dijadikan kambing hitam? Beberapa gagasan:
1. Kebijakan redistribusi progresif & pajak kekayaan
Negara perlu menaikkan kapasitas pajak dari kelas atas---termasuk pajak kekayaan, pajak warisan, pajak atas capital gain---serta memperkuat pengawasan agar celah-celah tak dimanfaatkan.
2. Pemberdayaan akses modal dan kredit inklusif