Tidak alergi kritik, justru menjadikannya bahan refleksi.
Berani mencoba metode baru, walau ada risiko gagal.
Melihat potensi murid, bukan hanya kelemahan.
Menghubungkan pelajaran dengan kehidupan nyata, agar relevan.
Jika kita melihat guru yang selalu update teknologi pembelajaran, mendengarkan ide siswanya, atau mengubah cara mengajar saat melihat kelas kurang kondusif---itulah contoh nyata guru dengan mindset dinamis.
Strategi Menjadi Guru yang Bermindset Dinamis
Lalu, bagaimana cara menumbuhkan pola pikir seperti ini? Ada beberapa langkah praktis:
1. Melatih Diri untuk Terbuka pada Perubahan
Perubahan sering menimbulkan rasa takut. Misalnya, munculnya platform belajar digital membuat sebagian guru merasa "terancam". Padahal, teknologi bukan pengganti guru, melainkan alat bantu. Menurut survei Pusat Inovasi Digital Indonesia (2023), 65% siswa merasa lebih semangat belajar jika gurunya memadukan teknologi dalam pembelajaran. Jadi, guru perlu mengubah cara pandang: teknologi sebagai peluang, bukan ancaman.
2. Rajin Refleksi Diri
Guru dinamis adalah guru reflektif. Setelah mengajar, tanyakan pada diri sendiri: