Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Suka Konsumsi Gorengan? Yuk Kenali Dampaknya bagi Kesehatan

21 Maret 2024   14:00 Diperbarui: 21 Maret 2024   14:05 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Ramadan tahun ini seakan menjadi momen spesial untuk melakukan ragam aktivitas yang telah menjadi tradisi yang wajib dilakukan selama bulan puasa. Mulai dari ngabuburit, ibadah, mempererat silaturahmi melalui tradisi bukber, hingga berburu takjil untuk menu berbuka puasa.

Salah satu hidangan buka puasa yang sangat terkenal dan wajib dibeli pada bulan puasa adalah gorengan. Makanan yang identik dengan minyak goreng ini seakan telah menjadi pilihan menu utama untuk dapat disantap bersama keluarga pada saat bulan ramadan tiba. 

Tak hanya di rumah, di masjid, sekolah pada saat pesantren ramadan, hingga restoran siap saji seakan telah menjadi tradisi wajib untuk menyediakan menu gorengan yang tentunya dengan ciri khas dan teknik penyajian berbeda-beda.

Selama bulan puasa, fenomena makan gorengan menjadi sangat umum di masyarakat Indonesia. Gorengan, seperti tempe, tahu, pisang goreng, dan cireng, sering menjadi pilihan camilan favorit bagi banyak orang saat berbuka puasa. 

Fenomena ini dapat dilihat sebagai bagian dari tradisi dan budaya masyarakat Indonesia yang telah berlangsung bertahun-tahun lamanya. Makan gorengan saat berbuka puasa tidak hanya dianggap sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan nutrisi setelah seharian menahan lapar dan haus, tetapi juga menjadi bagian dari kenikmatan kuliner yang dinikmati bersama keluarga dan teman-teman. 

Selain itu, harga yang terjangkau dan ketersediaan yang luas membuat gorengan menjadi pilihan yang praktis dan mudah diakses bagi semua lapisan masyarakat. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa konsumsi gorengan secara berlebihan juga dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama karena kandungan minyak dan lemak jenuh yang tinggi. 

Oleh karena itu, sambil menikmati tradisi makan gorengan saat berbuka puasa, penting juga untuk menjaga pola makan yang seimbang dan memperhatikan asupan nutrisi yang sehat.

Lantas, apa iya makan gorengan tak ada manfaatnya sedikitpun bagi tubuh?

Secara umum, makan gorengan tidak dianggap sebagai makanan yang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan seseorang. Namun, beberapa jenis gorengan memiliki potensi manfaat tertentu jika dikonsumsi dengan bijak dan dalam jumlah yang moderat. Berikut adalah beberapa manfaat potensial makan gorengan bagi kesehatan:

Sumber Energi: Gorengan mengandung karbohidrat yang dapat memberikan energi cepat bagi tubuh. Ini dapat berguna saat berbuka puasa untuk mengisi kembali energi yang hilang selama berpuasa.

Kandungan Nutrisi: Beberapa jenis gorengan, seperti tempe dan tahu, mengandung protein nabati, serat, dan beberapa vitamin dan mineral seperti kalsium dan zat besi. Meskipun proses penggorengan dapat mengurangi sebagian nutrisi, tetap ada beberapa manfaat nutrisi yang tersedia.

Rasa Nikmat: Makanan yang enak dapat meningkatkan suasana hati dan memberikan kenikmatan saat menikmatinya bersama keluarga dan teman-teman. Ini dapat memiliki manfaat psikologis bagi kesejahteraan emosional seseorang.

Meskipun ada beberapa manfaat potensial, penting untuk diingat bahwa gorengan juga mengandung lemak jenuh dan kalori yang tinggi, terutama jika digoreng dengan minyak yang berlebihan. Konsumsi gorengan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan gangguan metabolik lainnya. 

Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi gorengan dengan bijak, memilih jenis gorengan yang lebih sehat seperti tempe dan tahu, dan membatasi konsumsi minyak yang berlebihan saat menggoreng.

Bahaya Konsumsi Gorengan Berlebihan bagi Kesehatan

health.detik.com
health.detik.com

Konsumsi gorengan secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa bahaya yang terkait dengan mengonsumsi gorengan secara berlebihan:

1) Obesitas: Gorengan seringkali tinggi kalori dan lemak jenuh, yang jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas. Obesitas merupakan faktor risiko untuk berbagai penyakit serius seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

2) Penyakit Jantung: Kandungan lemak jenuh dalam gorengan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah, yang dapat menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan penyakit arteri koroner lainnya.

3) Masalah Metabolik: Konsumsi gorengan berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan metabolik seperti resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Kandungan lemak trans dalam minyak yang digunakan untuk menggoreng dapat mempengaruhi sensitivitas insulin tubuh.

4) Penyakit Liver: Gorengan yang digoreng dalam minyak yang terlalu panas dapat menghasilkan senyawa-senyawa berbahaya seperti aldehida dan radikal bebas, yang dapat merusak sel-sel hati dan menyebabkan gangguan fungsi hati.

5) Kanker: Proses penggorengan pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa-senyawa karsinogenik seperti akrilamida, yang dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker usus dan kanker perut.

6) Gangguan Pencernaan: Konsumsi gorengan berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti refluks asam, penyakit gastroesofageal refluks (GERD), dan sindrom usus iritabel (IBS) karena tingginya lemak dan kandungan minyak dalam makanan tersebut.

Untuk menjaga kesehatan, penting untuk mengonsumsi gorengan dengan bijak, memilih jenis makanan yang lebih sehat dan cara pengolahan yang lebih sehat seperti menggoreng dengan minyak yang lebih sedikit atau memilih metode memasak yang lebih sehat seperti memanggang, merebus, atau mengukus.

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun