Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tak Lagi Ada Messi dan Cristiano Ronaldo, Bagaimana Nasib Liga Champions Saat Ini di Mata Pecinta Sepak Bola Dunia?

22 Februari 2024   14:46 Diperbarui: 22 Februari 2024   14:57 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.juara.net/read/322191954/peneliti-ungkap-kehebatan-lompat-cristiano-ronaldo-yang-fenomenal)

Ingatkah anda tentang gambar di atas? Ya, itu adalah salah satu momen ikonik yang terjadi kala final Liga Champions 2008 yang digelar di stadion Moskow mempertemukan dua raksasa liga Inggris saat itu yakni Chelsea melawan Manchester United. Gol sundulan yang dilesakkan oleh Ronaldo tersebut sempat membawa MU asuhan Sir Alex Ferguson unggul 1-0 di menit 24' sebelum disamakan oleh Frank Lampard pada menit 45'. 

Pada laga yang berlangsung dramatis dengan momen terpelesetnya Jhon Terry kala menjadi penendang pinalti penentu Chelsea kala itu, MU berhasil menang dengan skor 6-5 sekaligus menyegel gelar UCL mereka yang ketiga kalinya sepanjang sejarah klub tersebut berdiri. Dari situlah nama Cristiano Ronaldo kembali populer, persaingan waktu itu masih belum memunculkan nama lain. Paling yang diingat saat itu adalah nama Ricardo Kaka yang berhasil membawa AC Milan juara Liga Champions pada 2007 sekaligus membawa nama Kaka memenangi gelar Baloon d'or musim 2007.

Masih dengan magis CR7, MU yang tampil garang satu musim setelahnya pasca menjuarai ucl 2008, berhasil tembus untuk kedua kalinya ke babak final. Kali ini lawan yang dihadapi bukan lagi tim asal liga Inggris melainkan Barcelona. Pada saat itu, Barcelona yang tampil garang dibawah asuhan Guardiola berhasil lolos ke partai puncak usai mengandaskan perlawanan Chelsea pada tahun 2009 lalu.

Sampailah pada final kedua MU dengan Cristiano Ronaldonya melawan Barcelona dengan pemain bintangnya yang baru bersinar pada tahun tersebut yakni Lionel Messi. Pada saat itulah persaingan kedua pesepakbola terbaik di dunia tersebut dimulai. Tampil dengan kekuatan penuh, kedua tim mempertontonkan permainan yang menarik khas dari masing-masing tim. 

Pada akhirnya, final yang berlangsung di Olimpico Roma tersebut berhasil menasbihkan Barcelona menjadi juara usai menang dengan skor mutlak 2-0. Sepasang gol Lionel Messi dan Samuel Eto'0 berhasil menyudahi perlawanan MU dan Barca sukses menjuarai Liga Champions Ketiga mereka pada saat itu. 

Dengan juaranya Barca dan keluarnya nama Lionel Messi menjadi pemenang baloon d'or pada musim 2009 lalu dengan mengalahkan Cristiano Ronaldo maupun Ricardo Kaka, Persaingan antar dua pemain kelas dunia yakni Ronaldo dan Messi dimulai. Bermusim-musim keduanya terlibat persaingan sengit, Ronado yang berseragam Real Madrid dan Messi yang menjadi andalan blaugrana telah mengubah kiblat persaingan sepakbola dunia dan bahkan bisa dibilang nama Messi dan Ronaldo sendiri telah besar melampaui sepakbola itu sendiri.

Kini kita tak lagi melihat aksi mereka di Liga Kelas Dunia manapun. Di Liga Champions pun nama Ronaldo dan Messi sudah tak ada, Messi sendiri telah memutuskan untuk hijrah dan bermain di Liga Amerika Serikat sementara Ronaldo telah memilih berkarir di Liga Arab Saudi. Lantas, benarkah pasca tak ada lagi nama Ronaldo dan Messi di UCL, panggung UCL kini telah berbeda di mata pecinta sepakbola dunia?


Pertama-tama, perlu diingat bahwa pandangan tentang apakah Liga Champions masih menarik atau tidak setelah Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi tidak lagi bermain dapat bervariasi antara individu. Namun, beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi perubahan besar yang terjadi dari sisi peta persaingan dan juga daya tarik bagi pecinta sepakbola di seluruh dunia yakni sebagai berikut:

Kehadiran Bintang Lain: 

Meskipun Ronaldo dan Messi adalah dua pemain terbaik dalam satu dekade terakhir, Liga Champions memiliki sejumlah bintang lain yang menarik, seperti Kylian Mbappe, Erling Haaland, Neymar, dan banyak lagi. Kehadiran pemain-pemain ini bisa memberikan daya tarik dan pertandingan yang seru.

Kejutan dan Kompetisi Seimbang: 

Beberapa orang mungkin menilai bahwa tanpa dominasi Ronaldo dan Messi, persaingan di Liga Champions dapat menjadi lebih seimbang dan menarik. Kejutan dalam bentuk tim-tim yang tidak diunggulkan mencapai tahap-tahap akhir turnamen bisa menambah daya tarik.

Taktik dan Perubahan Dinamika: 

Tanpa kehadiran Ronaldo dan Messi, pelatih dan pemain lain mungkin harus mengubah taktik mereka. Ini dapat menghasilkan pertandingan yang lebih taktis dan menggairahkan karena tim-tim mencoba beradaptasi dan mencari solusi baru.

Munculnya Bakat Baru: 

Kehadiran pemain muda dan bakat baru dalam tim-tim sepakbola dapat memberikan warna baru pada Liga Champions. Penggemar mungkin menemukan kesenangan dalam melihat pemain-pemain muda berkembang dan menunjukkan keterampilan mereka di panggung besar.

Aspek Drama dan Cerita: 

Liga Champions selalu penuh dengan cerita-cerita dramatis, dari comeback yang spektakuler hingga pertandingan yang ketat. Aspek-aspek ini dapat tetap mempertahankan daya tarik acara bahkan tanpa kehadiran Ronaldo dan Messi.

Sementara beberapa orang mungkin merasa bahwa Liga Champions kehilangan daya tarik tanpa Ronaldo dan Messi, ada banyak elemen lain yang dapat membuat turnamen ini menarik dan menghibur. Perubahan dinamika dan munculnya bakat baru dapat memberikan kesegaran pada kompetisi sepakbola tertinggi di tingkat klub di Eropa.

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun