Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pancasila, Sejarah, Serta Tuntunan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

1 Juni 2023   11:00 Diperbarui: 1 Juni 2023   14:16 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.liputan6.com/hot/read/4951037/pancasila-adalah-dasar-negara-indonesia-ketahui-maknanya)

Seperti kita sama-sama tahu, bahwa Pancasila adalah ideologi yang begitu penting bagi perjalanan panjang bangsa Indonesia menuju bangsa merdeka. Perumusan hingga pencetusannya pun juga tak berlangsung secara singkat. Ada banyak proses yang harus dilalui, ada banyak orang yang harus dilibatkan, ada banyak pemikiran yang harus dituangkan, ada banyak debat dan konsolidasi yang perlu dilaksanakan, bahkan darah, air mata, keringat, materi, hingga nyawa sekalipun rela diberikan oleh para pejuang bangsa Indonesia dalam merumuskan 5 dasar negara yang di masa depan menjadi penuntun dan penentu kemana arah bangsa Indonesia bergerak. 

Hari ini, tepat pada tanggal 1 juni menjadi hari lahir dan dicetuskannya lambang negara Indonesia sekaligus menjadi ideologi yang menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia di masa lalu. Mungkin jika dahulu para pahlawan dan pendiri bangsa ini harus rela berjuang di medan perang, bergerilya ke sana ke mari, mendengar dentuman meriam dan bunyi senjata, hingga saling berbunuh-bunuhan melawan penjajah untuk dapat mempertahankan harkat dan martabat bangsa serta ideologi yang kita bela. Sekarang, perjuangan itu kita akan teruskan namun dalam praktik yang berbeda dan tetap tak menggeser nilai-nilai perjuangan yang ada di dalamnya. 

Artikel kali ini akan mengulas secara singkat tentang sejarah dari Pancasila, isi yang terkandung, hingga nilai-nilai apa yang bisa dipetik sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

A. Pancasila bukan sekedar burung garuda!

(https://voi.id/memori/40568/sejarah-pancasila-sebagai-dasar-ideologi-indonesia-bpupki-panitia-sembilan-dan-piagam-jakarta)
(https://voi.id/memori/40568/sejarah-pancasila-sebagai-dasar-ideologi-indonesia-bpupki-panitia-sembilan-dan-piagam-jakarta)

Perumusan Pancasila, dasar falsafah negara Indonesia, melibatkan sejarah yang panjang dan beragam sejak masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Berikut adalah rangkaian peristiwa penting dalam sejarah perumusan Pancasila:

  1. Sumpah Pemuda (1928): Pada tanggal 28 Oktober 1928, dalam Kongres Pemuda II, pemuda-pemuda Indonesia menyatakan sumpah untuk bersatu dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Meskipun Pancasila belum secara eksplisit disebutkan dalam Sumpah Pemuda, semangat persatuan dan kesatuan ini menjadi dasar yang penting dalam pembentukan Pancasila.

  2. Piagam Jakarta (1945): Pada tanggal 22 Juni 1945, sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pertemuan antara PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) di Jakarta menghasilkan Piagam Jakarta. Piagam ini berisi pokok-pokok pikiran yang menjadi dasar bagi pembentukan Pancasila.

  3. Sidang Panitia Sembilan (1945): Pada tanggal 18 Agustus 1945, Sidang Panitia Sembilan yang terdiri dari sembilan anggota BPUPKI dan PPKI dipimpin oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Sidang ini merupakan tonggak penting dalam perumusan Pancasila. Dalam sidang ini, berbagai pendapat dan pandangan diutarakan dan dibahas untuk menyusun dasar negara yang akan menjadi landasan bagi negara Indonesia yang baru merdeka.

  4. Empat Asas dalam Pembentukan Pancasila: Dalam proses perumusan Pancasila, empat asas utama menjadi landasan. Asas-asas tersebut adalah: a. Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengakui adanya Tuhan sebagai pemegang otoritas tertinggi. b. Kemanusiaan yang adil dan beradab: Menghargai martabat dan hak asasi manusia. c. Persatuan Indonesia: Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan: Mengutamakan demokrasi yang berdasarkan musyawarah mufakat dan kepemimpinan yang bijaksana.

  5. Proklamasi Kemerdekaan (1945): Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pancasila secara resmi diterima sebagai dasar negara Indonesia.

  6. Pembakuan Pancasila (1945-1949): Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila mulai dijabarkan dalam berbagai pidato, makalah, dan pernyataan resmi oleh para tokoh dan pemimpin nasional. Upaya pembakuan Pancasila dilakukan melalui Undang-Undang Dasar 1945 dan disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945.

Perumusan Pancasila melalui serangkaian peristiwa tersebut merupakan hasil dari perjuangan dan pemikiran berbagai tokoh dan pemimpin nasional Indonesia. Pancasila menjadi landasan ideologi dan falsafah negara Indonesia yang mengikat semua warga negara Indonesia dalam menjalankan kehidupan bernegara.

B. Nilai-nilai kehidupan pancasila dan praktiknya dalam kehidupan

(https://m.abadinews.id/baca-99-dengan-tmmd-kita-cerminkan-kehidupan-berpancasila)
(https://m.abadinews.id/baca-99-dengan-tmmd-kita-cerminkan-kehidupan-berpancasila)

Pancasila mengandung lima nilai dasar yang menjadi pijakan utama dalam ideologi dan falsafah negara Indonesia. Berikut adalah penjelasan singkat tentang setiap nilai dalam Pancasila:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Nilai ini mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber kehidupan dan pemegang otoritas tertinggi. Prinsip ini menghargai pluralitas agama dan mempromosikan toleransi antaragama.

  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Nilai ini menekankan pentingnya menghargai martabat dan hak asasi manusia. Prinsip ini melibatkan keadilan sosial, kesetaraan, dan peningkatan kualitas hidup manusia.

  3. Persatuan Indonesia: Nilai ini menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, meskipun bangsa ini memiliki keragaman suku, agama, budaya, dan bahasa. Prinsip ini mendorong semangat nasionalisme dan solidaritas sosial.

  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Nilai ini menggarisbawahi pentingnya demokrasi yang berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam pengambilan keputusan. Prinsip ini menekankan partisipasi rakyat, penghormatan terhadap hak-hak sipil, dan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Nilai ini menekankan pentingnya distribusi keadilan sosial untuk mencapai kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Prinsip ini melibatkan upaya untuk mengatasi kesenjangan sosial, ekonomi, dan keadilan dalam masyarakat.

Meski dalam realita yang kita hadapi saat ini, penerapan dari kelima sila tersebut memang kerap menemui halangan dan rintangan yang membuat bangsa ini kerap diusik persatuan, kesatuan, hingga terdegradasinya moral, kesejahteraan masyarakat, hingga sendi-sendi kehidupan lainnya. Namun sebagai masyarakat yang cinta dan peduli terhadap masa depan bangsa ini, mari kita terus menjaga dan merawat nilai-nilai Pancasila demi terwujudnya kehidupan yang damai, sejahtera, saling peduli satu sama lain, pengambilan keuptusan yang musyawarah, hingga keadilan masyarakat di berbagai bidang kehidupan.

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun