Mohon tunggu...
Ardiasyah Hidayatallah
Ardiasyah Hidayatallah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif jurusan psikologi islam, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, UIN SATU

Hobi senang mengamati seseorang apalagi kamu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk Intip Kisah Nabi Syam'un

14 Juni 2022   13:01 Diperbarui: 14 Juni 2022   13:02 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhirnya Nabi Syam'un bercerita kepada isterinya, "Wahai isteriku sebenarnya aku wali diantara wali kekasih Allah, tidak ada hal di dunia ini yang dapat mengalahkanku. Aku memiliki rambut panjang ini, dan ketahuilah bahwa tidak ada seorangpun yang mampu mengalahkanku dalam perkara dunia kecuali rambutku ini."

Karena sudah mengetahui apa kelemahan sang suami, akhirnya keesokkan malamnya isteri Syam'un mengikat kedua tangan dan kaki Nabi Syam'un dengan 4 helai rambutnya saat sang Nabi sedang tertidur. Ketika terbangun Nabi Syam'un tidak dapat menggerakkan tubuhnya. Ia pun memberitahukan hal ini kepada kaum kafir.

Nabi Syam'un pun dibawa oleh orang -- orang kafir dan diikat di tiang istana Raja Ismail. Sang raja pun sangat senang karena telah berhasil menaklukkan Nabi Syam'un. Disana sang nabi disiksa, dipotong telinga, tangan, kaki , bibir bahkan dicongkel matanya dan dipertontonkan pada khalayak istana. Mereka sangat senang menyiksa sang nabi agar mati secara perlahan.

Begitu hebatnya siksaan tersebut, membuat Allah SWT melalui perantara malaikat Jibril berbicara dengan suaranya yang hanya dapat didengar oleh Nabi Syam'un AS.

"Wahai Syam'un, apakah yang kau inginkan untuk menindak mereka para kaum kafir?"

Nabi Syam'un menjawab, "Ya Allah berilah kekuatan padaku hingga aku mampu menggerakkan tiang ini". Akhirnya Allah mengabulkan permintaan Nabi Syam'un, dan atas izin Allah Nabi Syam'un dapat menggerakkan tiang istana hingga roboh dan menimpa seluruh khalayak istana, termasuk isterinya yang durhaka dan orang -- orang yang telah menyiksanya. Istananya pun ikut roboh dan hanya Nabi Syam'un sendiri yang selamat dari kejadian itu.

Kemudian Allah mengembalikan seluruh anggota badan yang telah terpotong dan menyembuhkan segala yang beliau rasa sakit itu. Setelah peristiwa itu, Nabi Syam'un Al Ghozi AS bersumpah kepada Allah SWT akan menebus dosa -- dosanya dengan berjuang menumpas semua kebatilan dan kekufuran selama 1000 bulan tanpa henti. Setiap malam dilaluinya dengan mengerjakan sholat malam dan siangnya dilanjutkan dengan berpuasa.

Nabi menjalankan 1000 bulan ibadahnya hingga ajalnya tiba.

Begitu usai Rasulullah menceritakan kisah Nabi Syam'un kepada para sahabat, mereka terharu mendengarkan kisah sang nabi. Lalu salah satu diantara mereka bertanya, "Ya, Rasulullah taukah engkau akan pahalanya?"

Kemudian datanglah malaikat Jibril menurunkan surat Al Qadr ayat 1 -- 5

Dari kisah Nabi Syam'un Al Ghozi AS kita dapat mengambil makna ada salah satu malam di antara bulan Ramadhan yang memiliki keistimewaan seperti ibadah yang telah dilakukan oleh Nabi Syam'un AS, yakni pada malam Lailatul Qadr. Untuk itu umat muslim dihimbau untuk memburu malam Lailatul Qadr saat datangnya Ramadhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun