Mohon tunggu...
Ardiasyah Hidayatallah
Ardiasyah Hidayatallah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif jurusan psikologi islam, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, UIN SATU

Hobi senang mengamati seseorang apalagi kamu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk Intip Kisah Nabi Syam'un

14 Juni 2022   13:01 Diperbarui: 14 Juni 2022   13:02 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kitab Muwasyafatul Qulub karangan Al Ghazali, diceritakan suatu ketika Rasulullah berkumpul dengan para sahabat di bulan Suci Ramadhan. dikisahkan, bahwa Rasullah Muhammad SAW sempat tesenyum sendiri. Lalu bertanyalah salah seorang sahabatnya,

"Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?"

Rasullah menjawab, "Diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika dimana seluruh manusia dikumpulkan di mahsyar. Semua Nabi dan Rasul berkumpul bersama umatnya masing-masing, masuk ke dalam surga. Ada salah seorang nabi yang dengan membawa pedang, yang tidak mempunyai pengikut satu pun, masuk ke dalam surga, dia adalah Sam'un"

Syam'un Al Ghazi AS memiliki beberapa nama; dalam bahasa Arab, beliau disebut dengan Syam'un. Dalam bahasa Ibrani dikenal dengan nama Simson, dan dalam Alkitab Nasrani disebut Samson. Beliau adalah Nabi yang berasal dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi untuk menumpas kaum kafir. Beliau diberikan mukjizat oleh Allah dalam menjalankan tugasnya dalam kenabian.

Dengan rambut panjang menjuntai hingga menyentuh tanah dan perawakan yang kuat , ia dapat dengan mudah untuk melunakkan besi dan dapat merobohkan istana. Nabi Syam'un memiliki senjata semacam pedang yang terbuat dari tulang rahang unta bernama "Liha Jamal" . Melalui pedangnya itu beliau dapat membunuh ribuan orang kafir, hingga tak terhitung lagi berapa banyak orang kafir yang telah ditumpasnya. Tidak hanya itu, bahkan ketika dia merasa haus dan lapar, dengan perantara pedangnya, atas izin Allah dapat dihadirkan makanan dan minuman.

Nabi Syam'un merupakan seorang muslim yang dikenal juga sebagai pembela agama tauhid. Beliau memerangi kaum kafir selama 1000 bulan dan hanya dengan menggunakan pedangnya sebagai senjata. Beliau mengerahkan semua ketangguhan dan keperkasaannya untuk menentang penguasa kaum kafir saat itu, yakni raja Israil.

Hingga suatu ketika Raja Israil kewalahan dan ingin menundukkan Nabi Syam'un. Ia pun membuat sayembara, "Barang siapa yang bisa menangkap Syam'un Al Ghozi, akan mendapat hadiah emas dan permata yang berlimpah".

Istri Nabi Syam'un yang seorang kafir pun tergiur dengan tawaran harta berlimpah yang ditawarkan Raja Israil. Ia bersedia ikut melumpuhkan suaminya dan bekerjasama dengan orang -- orang kafir. Orang -- orang kafir lalu memberinya ide kepada istri Nabi Syam'un untuk mengikat Nabi Syam'un saat sedang tertidur.

Pertama, ia mencoba mengikat tangan dan kakinya dengan tali. Kemudian saat Nabi Syam'un terbangun ia bertanya, "Wahai isteriku, siapakah yang mengikatku dengan tali ini?"

Isterinya pun menjawab, "Aku yang mengikatnya, untuk menguji sejauh mana kekuatanmu."

Kemudian dengan mudah Nabi Syam'un melepaskan ikatan tali itu dengan ucapan doa. Percobaan isterinya pun gagal. Keesokkan harinya orang -- orang kafir memberikan isteri Syam'un dengan rantai. Ia kembali mencoba mengikat Nabi Syam'un saat sedang tertidur. Namun ketika Nabi Syam'un bangun, dengan seucap doa dengan mudahnya rantai itu terlepas. Percobaannya lagi -- lagi gagal. Hingga akhirnya isterinya membujuknya untuk menceritakan rahasia kekuatan yang telah dimilikinya.

Akhirnya Nabi Syam'un bercerita kepada isterinya, "Wahai isteriku sebenarnya aku wali diantara wali kekasih Allah, tidak ada hal di dunia ini yang dapat mengalahkanku. Aku memiliki rambut panjang ini, dan ketahuilah bahwa tidak ada seorangpun yang mampu mengalahkanku dalam perkara dunia kecuali rambutku ini."

Karena sudah mengetahui apa kelemahan sang suami, akhirnya keesokkan malamnya isteri Syam'un mengikat kedua tangan dan kaki Nabi Syam'un dengan 4 helai rambutnya saat sang Nabi sedang tertidur. Ketika terbangun Nabi Syam'un tidak dapat menggerakkan tubuhnya. Ia pun memberitahukan hal ini kepada kaum kafir.

Nabi Syam'un pun dibawa oleh orang -- orang kafir dan diikat di tiang istana Raja Ismail. Sang raja pun sangat senang karena telah berhasil menaklukkan Nabi Syam'un. Disana sang nabi disiksa, dipotong telinga, tangan, kaki , bibir bahkan dicongkel matanya dan dipertontonkan pada khalayak istana. Mereka sangat senang menyiksa sang nabi agar mati secara perlahan.

Begitu hebatnya siksaan tersebut, membuat Allah SWT melalui perantara malaikat Jibril berbicara dengan suaranya yang hanya dapat didengar oleh Nabi Syam'un AS.

"Wahai Syam'un, apakah yang kau inginkan untuk menindak mereka para kaum kafir?"

Nabi Syam'un menjawab, "Ya Allah berilah kekuatan padaku hingga aku mampu menggerakkan tiang ini". Akhirnya Allah mengabulkan permintaan Nabi Syam'un, dan atas izin Allah Nabi Syam'un dapat menggerakkan tiang istana hingga roboh dan menimpa seluruh khalayak istana, termasuk isterinya yang durhaka dan orang -- orang yang telah menyiksanya. Istananya pun ikut roboh dan hanya Nabi Syam'un sendiri yang selamat dari kejadian itu.

Kemudian Allah mengembalikan seluruh anggota badan yang telah terpotong dan menyembuhkan segala yang beliau rasa sakit itu. Setelah peristiwa itu, Nabi Syam'un Al Ghozi AS bersumpah kepada Allah SWT akan menebus dosa -- dosanya dengan berjuang menumpas semua kebatilan dan kekufuran selama 1000 bulan tanpa henti. Setiap malam dilaluinya dengan mengerjakan sholat malam dan siangnya dilanjutkan dengan berpuasa.

Nabi menjalankan 1000 bulan ibadahnya hingga ajalnya tiba.

Begitu usai Rasulullah menceritakan kisah Nabi Syam'un kepada para sahabat, mereka terharu mendengarkan kisah sang nabi. Lalu salah satu diantara mereka bertanya, "Ya, Rasulullah taukah engkau akan pahalanya?"

Kemudian datanglah malaikat Jibril menurunkan surat Al Qadr ayat 1 -- 5

Dari kisah Nabi Syam'un Al Ghozi AS kita dapat mengambil makna ada salah satu malam di antara bulan Ramadhan yang memiliki keistimewaan seperti ibadah yang telah dilakukan oleh Nabi Syam'un AS, yakni pada malam Lailatul Qadr. Untuk itu umat muslim dihimbau untuk memburu malam Lailatul Qadr saat datangnya Ramadhan.

Selain itu, dari kisah Nabi Syam'un kita dapat meneladani kisahnya dengan teguh iman dan pendirian serta selalu yakin kepada Allah SWT. Itulah kisah Nabi Syam'un AS yang berhasil masuk surga tanpa pengikut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun