1. Teori BehavioristikÂ
Teori ini adalah pandangan belajar yang menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan perilaku yang dapat diukur dan diamati, yang terjadi sebagai hasil dari hubungan antara rangsangan (stimulus) dan tanggapan (respons). Seseorang dianggap telah belajar ketika terjadi manifestasi perubahan perilaku yang jelas.
Prinsip Pengkondisian Operan (B.F. Skinner). Menurut tokoh behavioristik B.F. Skinner dengan teori Pengkondisian Operan (Operant Conditioning), perilaku manusia dapat dibentuk dan diperkuat melalui beberapa mekanisme:
- Penguatan Positif (Positive Reinforcement): Pemberian imbalan atau hadiah untuk mendorong pengulangan perilaku yang diinginkan.
- Penguatan Negatif (Negative Reinforcement): Penghilangan hal yang tidak menyenangkan untuk mempertahankan perilaku baik.Â
-Hukuman (Punishment): Pemberian sanksi untuk mengurangi perilaku yang tidak dikehendaki. Relevansi Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) sangat sesuai dengan Behavioristik karena:
- Guru berfungsi sebagai penyedia stimulus dan arahan yang eksplisit.
- Siswa memberikan respons yang konsisten dengan bimbingan guru.
- Penguatan (seperti nilai, pujian, atau hadiah) diterapkan untuk memastikan pengulangan respons positif.
2. Teori konstruktivistikÂ
Teori ini berfokus pada pandangan bahwa peserta didik secara aktif membangun pemahaman mereka sendiri. Hal ini dilakukan dengan mengumpulkan, menafsirkan informasi, dan menghubungkannya dengan pengetahuan atau pengalaman yang sudah dimiliki.Â
Ciri-Ciri Utama Pembelajaran Konstruktivistik:
- Berpusat pada ide siswaÂ
- Mendorong Interaksi dan Diskusi
- Proses dan Hasil Seimbang
- Belajar dari Dunia Nyata
Prinsip Belajar Menurut Jean Piaget: