Mohon tunggu...
Ardia manurung
Ardia manurung Mohon Tunggu... Pelajar

Per banyak ilmu Per kecil gaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori-teori Belajar

16 Oktober 2025   20:12 Diperbarui: 16 Oktober 2025   20:12 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Piaget menekankan tiga prinsip penting dalam belajar, yaitu:

  • Keterlibatan aktif siswa.
  • Belajar melalui interaksi sosial.
  • Belajar melalui pengalaman pribadi

Empat Proses Kognitif Menurut Piaget

Ketika seseorang menghadapi informasi baru, ia melalui empat tahap kognitif secara berurutan:

  • Skema/Skemata: Tahap awal di mana konsep atau kerangka berpikir yang sudah ada digunakan untuk memproses informasi baru.
  • Asimilasi: Mengintegrasikan atau mencocokkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada di pikiran.
  • Akomodasi: Jika informasi baru tidak cocok, individu akan memodifikasi skema lama atau membentuk skema baru agar sesuai dengan rangsangan baru tersebut.
  • Ekuilibrasi (Keseimbangan): Proses penyesuaian diri atau penyelarasan antara struktur internal (skema) dengan pengalaman eksternal, yang merupakan hasil dari interaksi antara asimilasi dan akomodasi.

3. Teori Humanistik Teori ini adalah teori belajar yang menempatkan peserta didik sebagai pusat utama proses pendidikan. Fokusnya adalah pada perkembangan pribadi, emosi, dan potensi diri siswa secara holistik melampaui sekadar hasil akademis atau nilai. 
Pembelajaran berdasarkan humanistik dicirikan oleh hal-hal berikut:

  • Berpusat pada Siswa (Student-Centered): Siswa memiliki peran utama dalam menentukan proses belajarnya.
  • Guru sebagai Fasilitator: Peran guru adalah sebagai pembimbing dan pendukung emosional.
  • Pengalaman Personal: Pembelajaran menitikberatkan pada makna yang diambil siswa dari pengalaman pribadinya.
  • Lingkungan Positif: Menciptakan suasana yang aman, terbuka, dan menghargai setiap individu.
  • Tujuan Aktualisasi Diri: Berupaya membantu siswa mencapai potensi terbaik dari diri mereka. Tujuan Utama Humanistik

Tujuan utama dari pendekatan ini adalah:

  •  Mengoptimalkan potensi dan kepribadian siswa secara utuh.
  • Menumbuhkan dorongan belajar dari dalam diri (keinginan untuk tahu) alih-alih mengejar nilai.
  • Mencetak individu yang mandiri, percaya diri, dan memiliki kesadaran diri serta empati terhadap orang lain.

Prinsip Kunci Abraham Maslow Hierarki Kebutuhan & Aktualisasi DiriAbraham Maslow, tokoh sentral humanistik, berpendapat bahwa perilaku manusia didorong oleh kebutuhan yang tersusun secara hierarkis. Kebutuhan tingkat bawah harus dipenuhi sebelum individu dapat termotivasi untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi.Lima tingkatan kebutuhan tersebut adalah:

  • Fisiologis: Kebutuhan dasar bertahan hidup (makanan, air, tidur).
  • Rasa Aman: Kebutuhan akan keamanan, perlindungan, dan stabilitas.
  • Cinta dan Memiliki: Kebutuhan akan hubungan, kasih sayang, dan rasa diterima dalam kelompok.
  • Penghargaan (Esteem): Kebutuhan akan harga diri, prestasi, dan pengakuan.
  • Aktualisasi Diri: Kebutuhan tertinggi, yaitu hasrat untuk mencapai dan menyadari potensi penuh diri sendiri.

Aktualisasi Diri adalah inti dari pandangan Maslow; ini adalah dorongan bawaan untuk mengembangkan semua bakat dan kemampuan. Dalam konteks pendidikan, belajar harus bermakna dan bertujuan untuk mengenal diri serta menumbuhkan potensi tersebut, sehingga selaras dengan upaya individu untuk mencapai tingkat kepuasan tertinggi dalam hidup.

4. Teori Kognitif 

Teori ini memberikan pandangan penting bahwa belajar adalah proses mental yang aktif dan berpusat pada pemahaman, menolak anggapan bahwa belajar hanyalah respons mekanis terhadap stimulus. Refleksi utama dari teori ini adalah keberhasilannya mengalihkan fokus pendidikan ke dalam pikiran siswa.

Intinya, Kognitivisme menekankan bahwa belajar berarti memproses, mengorganisasi, dan menghubungkan informasi baru dengan struktur pengetahuan yang sudah ada, alih-alih sekadar menghafal. Konsep seperti Belajar Bermakna (Ausubel) menegaskan perlunya materi baru dihubungkan secara logis dengan pengalaman siswa agar pemahaman bertahan lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun