Mohon tunggu...
Ardhansyah PML
Ardhansyah PML Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Mahasiswa Fakultas Pertanian

Sedang belajar menulis,bahasa inggris dan berkebun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bicara

5 Desember 2020   16:04 Diperbarui: 5 Desember 2020   16:12 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 “Maaf ya bukannya sombong,tapi kan lagi jaga jarak,patuhi protokol kesehatan”. Won menolak bersalaman dengan merapatkan kedua telapak tangannya.

“Oh iya,maaf aku lupa”. Jawab Won dengan merapatkan kedua telapak tangan.

 “Iya,maaf tapi aku barusan sampai di sini,jadi belum sempat main ke rumahmu,tadi pas kebetulan lewat depan masjid sedang adzan Isya’.Jadi aku shalat dulu deh,lagian udah malam kok aku mau istirahat dulu ya.Besok pagi aku ke rumahmu deh”. Jawab Won

“Em...Anu tapi,rumahku berantakan”. Jawab Wen

“Gak apa-apa kok Santuy2 aja kali”.Besok pagi ya,Oke”. Jawab Won sambil berjalan ke arah mobilnya.

 “Iya deh,oke”. Jawab Wen

                                                                                                                                              ***

Hampir 10 tahun Wen meninggalkan Desa Tegal Alur. Setelah lulus sekolah dasar,Won pindah ke kota karena Ayahnya dipindah tugaskan. Persahabatan Wen dan Won dimulai dari pertemanan Ayah mereka yang merupakan Prajurit TNI AD.  Terkadang teman-teman mereka mengira Wen dan Won adalah  kakak beradik karena mirip dan memiliki tipikal yang sama.

“Assalamualaikum.. Wendy,Wendy!”. Won menghampiri rumah Wen layaknya anak-anak yang ingin mengajaknya main.

“Waalaikum salam... Eh kamu Won,kayak anak kecil aja kamu manggil-manggil gitu,ingat umur woy”.  Jawab Wen sambil membuka pintu.

“Ayo masuk Won.Eh bawa apatuh? Gak usah repot-repotlah”. Tanya Wen kepada Won yang membawa sesuatu di tangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun