Mohon tunggu...
Ardhansyah PML
Ardhansyah PML Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Mahasiswa Fakultas Pertanian

Sedang belajar menulis,bahasa inggris dan berkebun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Luka Lama

2 Juli 2020   08:15 Diperbarui: 2 Juli 2020   08:17 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Pokoknya kita pindah besok pagi kita siap-siap dan siangnya kamu dan Ibumu urusin gimana kuliahmu itu pokoknya besok kita harus pindah."

Ibu Ahsan hanya terdiam karena tidak bisa menjelaskannya dengan Ahsan.

            Tidak heran jika hal ini terjadi karena sudah sejak SMP dan SMA mereka selalu berpindah tempat tinggal,bahkan pernah mereka ke Maluku beberapa bulan. Yang Ahsan tau bahwa Ayahnya bekerja di pertambangan yang harus berpindah setiap saat. Tapi di sini ia sudah hampir 4 tahun tinggal dan hingga kuliah yang tak lama lagi ia bisa mengakhirinya. Malam itu tanpa diketahui Ahsan, Ayah dan Ibunya sedang berbincang di balkon rumahnya.

"Bu,itu tadi teman-temannya Ahsan ya?"  Tanya Ayah Ahsan

"Iya yah,mereka tadi lagi belajar bareng sepertinya." Jawab Ibu Ahsan

"Kamu ingat teman perempuan Ahsan tadi?"

"Yang mana yah? tadi ada dua yang perempuan,Lita Tiara dan Dita Ahmad Saragih. Ada yang lagi dekat dengan anak kita."

"Kau masih ingat kejadian 10 tahun lalu saat ayah pulang ke rumah lama kita di Bintaro,ketika ayah pulang bersimbah darah? Ahmad Saragih adalah Ayah gadis itu musuh Ayah dulu saat Ayah masih jadi bandar Casino dulu,teman Ayah ditembak matinya dalam sebuah penangkapan,Lalu Ayah membalas demdam kematiannya dengan menghabisi Ahmad Saragih dan Istrinya,aku tak tau anaknya masih hidup hingga kini.Karena kejadian malam itu aku tak melihat keberadaan anak itu."

"Kenapa Ayah baru cerita sekarang?"

"Pokoknya besok kita pindah dari kota ini,Ayah tidak mau keberadaan Ayah diketahui dan suruh anakmu jauhi teman perempuannya itu."

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun