Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MA ”Darul Ulum” Purwogondo Jepara, Membangun Tradisi Keilmuan Berbasis Bahasa Arab dan Bahasa Inggris

21 Juli 2010   11:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:42 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Kalinyamatan Jepara salah satu sekolah lanjutan tingkat atas yang cukup tua umurnya adalah MA ( Madrasah Aliyah ) ”Darul Ulum” Purwogondo Jepara . Jika dihitung dari kelahirannya Madrasah yang telah meluluskan ratusan siswa sudah lebih dari 30 tahun mengabdikan dirinya dalam dunia pendidikan khususnya di Jepara. Oleh karena itu bagi kabupaten Jepara sekolah ini merupakan salah satu asset yang penting dalam rangka menyiapkan generasi muda yang berintelektual serta berahlaqul karimah, apalagi pada akhir-akhir ini prestasi MA ” Darul Ulum” lebih maju dibandingkan tahun-tahun sebelumya. Apalagi setelah Madrasah ini mencanangkan visinya yaitu ” MembangunTradisi Keilmuan Berbasis Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Semua itu bertujuan agar lulusan dari Madrasah ini mampu bersaing dengan lulusan sekolah lainnya dan mempunyai ketrampilan khusus Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. ” Untuk mewujudkan hal ini kami selain mengkursuskan guru Bahasa Inggris ke Pare Kediri , juga ada relawan dari Dejavato yang berasal dari Jerman yang membantu kami dalam pendampingan pengajaran bahasa inggris dan Perancis . Sedangkan untuk bahasa Arabnya saat ini sudah ada pengajar lulusan dari Mesir yang kami harapkan pengajaran dua bahasa itu lebih maju dibandingkan dengan sebelumnya. Dan alhamdulillah kami lihat beberapa anak didik kami sudah ada yang mendapatkan kejuaran dalam lomba meskipun baru tingkat kabupaten ” , ujar H. I’thisom Solhan ,S Sos, M Ag Kepala MA ” Darul Ulum” yang ditemui di ruang kerjanya belum lama ini. Tokoh pendidik yang telah puluhan tahun mengajar ini mengemukakan, Pendirian Madrasah dilingkungan Yayasan Pendidikan ” Darul Ulum ” ini berawal dari pergolakan batinnya ketika Mondok di Pesantren dan juga Kuliah di UGM Yogyakarta yang cukup bertolak belakang . Oleh karena itu setelah lulus dari sekolah dia mempunyai pikiran untuk memadukan kedua hal tersebut diatas dalam suatu wadah untuk medidik para siswa dan ketemulah formula itu dalam tahun 1974 dengan bantuan saudagar kaya dia mendirikan Madrasah Tsanawiyah yang pada waktu itu masih menggunakan gedung Madrasah Diniyah . Dengan berawal jumlah murid seadanya Madrasah itu terus berkembang sehingga mampu meluluskan siswanya sampai kelas III , dengan kelulusan tersebut ada tugas lagi yang harus diselesaikan yaitu mendirikan sekolah lanjutan yaitu Madrasah Aliyah pada tahun 1977. Dengan penuh perjuangan dan juga menghadapi banyak rintangan Madrasah ini terus berkembang yang akhirnya mempunyai gedung sendiri dan terpisah dari gedung Madrasah Tsanawiyah berkat kerja keras para pengelola yang tiada henti berusaha. ” Alhamdulillah pada tahun 2010 ini jumlah kelas 1 ada 4 kelas melihat sarana dan prasaranya jumlah itu sudah cukup , terus terang untuk sarana prasarananya beberapa bagian gedung masih membutuhkan banyak pembenahan jika mengandalkan dana swadaya kiranya tidak mencukupi . Oleh karenanya bantuan dari pemerintah masih sangat kami harapkan terutama untuk lobarat dan gedung perpustakaan ”, harap H. I’tishom Solhan yang saat ini menjabat juga sebagai Ketua Dewan Pendidikan Jepara.

Menurutnya sampai saat ini bantuan terhadap keberadaan Madrasah khususnya swasta masih sangat minim , oleh karena itu dia mengharapkan bantuan dari pemerintah , utamanya untuk sarana prasarana misalnya ruang belajar siswa , lobarat serta fasilitas lain sebagai penunjang kelancaran KBM. Selain itu bantuan yang diharapkan adalah kesejahteraan guru atau tenaga pendidik yang saat ini masih cukup minim jika hanya mengandalkan dari Yayasan atau pengelola pendidikan. Oleh karena itu dengan adanya sertifikasi terhadap profesi guru ini diharapkan selain sekolahnya akan lebih maju karena ditunjang tenaga pendidik yang lebih profesional , juga guru itu sendiri mendapatkan tambahan penghasilan. Namun demikian untuk mendapatkan sertifikat pendidik itu guru harus melalui tahapan-tahapan yang harus dijalankan menurut aturan yang telah ditentukan.
Ketika ditanya tentang eksistensi Madrasah pada saat ini ,dia merujuk pada UU No: 2 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa Madrasah adalah sekolah umum yang berciri khas Islam namun hingga kini ia masih mencari bentuk idealnya. Anggapan masyarakat luas mengatakan bahwa agama dan ilmu adalah dua entitas yang tidak bisa dipertemukan keduanya mempunyai wilayah sendiri-sendiri atau dengan ungkapan lain bahwa ilmu tidak memperdulikan agama dan agama tidak memperdulikan ilmu itulah gambaran praktek pendidikan kita saat ini. Oleh karena anggapan tersebut sangat tidak tepat dan perlu di koreksi dampaknya jika hal ini dibiarkan terus maka praktik korupsi , kolusi dan nepotisme akan tetap berjalan terus di bumi Indonesia . ” Oleh karena itu perlu adanya harmoni , antara agama dan keilmuan itu agar bisa seiring dan sejalan perlu adanya kesediaaan untuk saling menerima keberadaan yang lain dengan lapang dada dan bertegur sapa agar terjadi suatu yang Harmoni berjalan seiring sejalan dan saling mengisi ” , tambahnya (FM) Fatkhul Muin Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun