Mohon tunggu...
Ardalena Romantika
Ardalena Romantika Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

Merupakan pribadi yang amat senang bertukar cerita, pengalaman, dan hal baru dengan semua orang dari berbagai latar belakang. Saya percaya bahwa dengan mengaktualisasikan diri melalui pertukaran dan eksplorasi ide dengan orang lain, akan tercipta ruang kebebasan berekspresi dan kesetaraan bagi setiap manusia. Jadi, mari kita saling berbagi gagasan dan berekspresi bersama!.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jamu, Minuman Raja-raja Majapahit yang Penuh Filosofi

22 Januari 2021   12:24 Diperbarui: 19 Februari 2022   11:54 1326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.kompas.com

Jamu kunir asem dipercaya menggambarkan kehidupan asam manis manusia sejak masih bayi hingga remaja awal. Kenangan bermain bersama teman-teman, tertawa kesana kemari tanpa beban, tentu menjadi suatu rasa yang manis bagi kehidupan. Saat itu, kita belum menanggung begitu banyak tanggung-jawab. Hidup terasa manis-manis saja karena dikelilingi oleh orang-orang tersayang. Sisi asemnya sih mungkin ketika kita mulai mempelajari banyak hal, membuat kesalahan, dan perselisihan-perselisihan yang muncul karena sifat childish kita masing-masing. Fase kehidupan dalam jamu kunir asem juga berkorelasi dengan fase kehidupan dalam salah satu tembang Macapat yang berjudul Sinom. Keduanya sama-sama menceritakan warna-warni masa muda yang menyenangkan untuk dikenang.

Beras Kencur

Beras kencur memiliki rasa manis namun agak pedas. Ketika diminum, beras kencur akan memberikan kehangatan bagi tubuh. Hal ini berbeda dengan kunir asem yang memberikan efek dingin di perut.

Beras kencur menggambarkan fase kehidupan remaja. Di masa-masa ini, kita banyak berpapasan dengan realita kehidupan yang jauh dari ekspektasi kita. Kita menemukan cinta dari lawan jenis, kita merasakan bagaimana indahnya dicintai dan mencintai. Meski kadang tak berakhir indah, kenangan-kenangan tentang percintaan semasa remaja menjadi salah satu momen manis dalam kehidupan.

Kita juga mulai dikejutkan oleh dunia yang ternyata tak selalu berjalan sesuai dengan kemauan kita. Hal ini menyebabkan kehidupan kita terasa agak "pedas". Namun segala kegagalan dan hal-hal yang tak berjalan sesuai ekspektasi sangat berharga untuk menjadi pelajaran dan guru bagi kita di masa depan. Barangkali inilah yang menjadi gambaran dari efek hangat yang ditimbulkan usai meminum beras kencur.

Cabe Puyang

Sesuai namanya, jamu ini dibuat dari cabai Jawa dan puyang atau lempuyang. Bahan-bahan yang menjadi campuran jamu ini diantaranya adalah jahe, temulawak, asam Jawa, merica, dan sebagainya. Jamu cabe puyang memiliki rasa pedas dan manis yang bercampur menjadi satu, menimbulkan sensasi yang unik ketika kita meminumnya. Filosofi jamu ini tak jauh berbeda dari jamu beras kencur, hanya saja lebih "pedas" karena kita telah lebih dewasa dibanding saat berada dalam fase beras kencur. Pedas manis kehidupan akan terus menjadi momen-momen berharga ketika kita berada pada fase remaja hingga dewasa awal.

Pahitan

Jamu ini menggambarkan mengenai realita hidup ketika dewasa. Banyak tantangan dan permasalahan yang muncul. Tanggung jawab yang dipikul pun semakin berat. Tak jarang, urusan pekerjaan membuat kita stress dan tertekan. Belum lagi tuntutan kehidupan sosial yang memaksa kita harus terus selaras dengan orang lain.

Fase dewasa menuntut kita untuk memilah dan memilih dalam bersikap. Semakin banyak hal yang tak sesuai dengan harapan. Kita mulai kehilangan banyak hal, dan harus melepaskan banyak hal pula. Inilah sisi pahit dari menjadi dewasa. Suatu rasa yang mau tak mau harus kita kecap. Karena bagaimanapun, realita pahit adalah bagian dari hidup.

Kunci Suruh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun