Mohon tunggu...
Dr Akhmad Aflaha SE MM
Dr Akhmad Aflaha SE MM Mohon Tunggu... Dosen

Akademisi, penulis, dan praktisi pendidikan yang dikenal melalui karya-karyanya di bidang pengembangan karakter, manajemen strategik, dan pemberdayaan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saya menyebutnya : Negeri Kurang Ajar

30 Agustus 2025   06:58 Diperbarui: 1 September 2025   08:15 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dalam beberapa waktu terakhir, kita kembali menyaksikan fenomena aksi massa yang membara—secara simbolis, bahkan merenggut korban jiwa.

Ada kisah tragis yang membuat hati teriris: Affan, seorang driver ojek online, tewas terlindas kendaraan dalam situasi ricuh. Namanya kini menjadi simbol dari bagaimana aspirasi rakyat sering kali berujung pada korban, bukan solusi.

Affan bukan pejabat, bukan pula elite politik. Ia hanyalah seorang anak bangsa yang mencari nafkah dengan motor, mengantarkan penumpang, makanan, atau paket dari satu sudut kota ke sudut lainnya. Hidupnya sederhana, namun justru dari kesederhanaan itu kita melihat wajah mayoritas rakyat Indonesia: bekerja keras, tertib membayar pajak, tetapi tetap paling merasakan pahitnya kebijakan negara.

Akar Masalah: Pajak dan Representasi yang Dipertanyakan

Banyak rakyat merasa negara hadir bukan sebagai pelindung, melainkan sebagai “pemungut.” Pajak dikenakan di hampir semua aspek—dari kebutuhan primer hingga aktivitas digital.

Sementara itu, anggota DPR yang seharusnya mewakili aspirasi rakyat sering tampil dengan citra yang paradoksal—menikmati kemewahan di tengah isu serius yang menghimpit masyarakat.

Ketika suara rakyat tak lagi didengar, kepercayaan pun terkikis, dan jalanan menjadi panggung ekspresi.

Data Realitas: Kepercayaan Publik terhadap Lembaga Negara

Survei Indikator Politik Indonesia (Mei 2025) mencatat tingkat kepercayaan publik terhadap DPR RI relatif rendah dibandingkan lembaga lain:

DPR: hanya 7,7 % sangat percaya dan 63,3 % cukup percaya, sementara total sekitar 23–24 % tidak percaya / tidak percaya sama sekali .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun