Mohon tunggu...
Dr Akhmad Aflaha SE MM
Dr Akhmad Aflaha SE MM Mohon Tunggu... Dosen

Akademisi, penulis, dan praktisi pendidikan yang dikenal melalui karya-karyanya di bidang pengembangan karakter, manajemen strategik, dan pemberdayaan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gagasan: Banser Masuk Sekolah untuk Cegah Perundungan. Setuju atau Tidak?

22 Juli 2025   20:00 Diperbarui: 22 Juli 2025   20:56 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gagasan: Banser Masuk Sekolah untuk Cegah Perundungan. Setuju atau Tidak?

Perundungan (bullying) di sekolah bukan isu baru, tapi terus menimbulkan luka lama yang belum juga sembuh. Setiap tahun, kita mendengar berita siswa yang menjadi korban, baik fisik maupun psikis. Banyak guru kewalahan, banyak orang tua tak sadar, dan banyak sekolah hanya menangani setelah semuanya terlambat.

Dalam situasi ini, muncul sebuah gagasan:
Bagaimana jika Banser—Barisan Ansor Serbaguna—ikut dilibatkan dalam upaya mencegah perundungan di sekolah?

Tentu, bukan dalam arti hadir sebagai aparat yang menakutkan, melainkan:

  • Sebagai pendamping sosial yang bisa hadir di lingkungan sekolah
  • Sebagai fasilitator pendidikan karakter dan toleransi
  • Sebagai penguat nilai-nilai kemanusiaan, empati, dan anti-kekerasan

Kita tahu, Banser selama ini dikenal aktif dalam menjaga kerukunan lintas agama, menjadi garda kemanusiaan dalam bencana, hingga menjaga ruang publik dari provokasi kebencian.

Apakah langkah ini bisa menjadi solusi jangka menengah untuk menciptakan sekolah yang lebih aman dan ramah anak? Atau justru menimbulkan tantangan baru dalam hal persepsi dan pendekatan?

Pertanyaan untuk Publik:

  • Apakah Anda setuju dengan gagasan ini?
  • Apa kekuatan dan kelemahannya jika diterapkan?
  • Adakah model kolaborasi lain yang menurut Anda lebih cocok?

Mari berdiskusi dengan pikiran terbuka dan tanpa prasangka.

Penutup:

Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi setiap anak. Jika ada organisasi yang bisa berkontribusi menjaga ruang itu, mengapa tidak kita pikirkan secara serius—tentu dengan desain dan pendekatan yang tepat?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun