Mohon tunggu...
Archangela Ariel
Archangela Ariel Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - halo

halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Apa yang Kau Tabur, Itulah yang Kau Tuai (Resensi Novel "Percobaan Setia")

1 Oktober 2021   10:46 Diperbarui: 1 Oktober 2021   11:40 2070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul: Percobaan Setia

Penulis: Suman HS

Penerbit: Balai Pustaka

Tahun Terbit: 1931

Cetakan: ke 10 tahun 2011

Jumlah Halaman: 118 halaman

ISBN: 9789796661701

BIODATA PENULIS

Soeman Hasibuan atau lebih dikenal sebagai Suman HS adalah seseorang yang berabdi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dalam bidang pendidikan dan sastra Indonesia. Sebagai pengarang, karya yang ia buat meliputi cerita pendek, novel, maupun puisi. Karena ketertarikannya yang besar dengan cerita-cerita detektif, kebanyakan dari karyanya bertema detektif. Maka dari itu, Suman HS dijuluki pelopor penulisan cerita detektif Indonesia.  

SINOPSIS

Syamsuddin telah kehilangan sosok ayah di umurnya yang ke empat, sehingga ia tinggal bersama ibunya. Mereka menetap di Sungai Kampar dan ibu Syamsuddin menikah lagi 4 tahun kemudian. Untungnya, ayah tiri Syamsuddin sangat mencintainya memperlakukannya dengan kasih sayang. Ayah tirinya lalu membawa mereka satu keluarga pergi ke Teratak Buluh, dimana Syamsuddin pertama kali dikenali dengan keagamaan.

Saat Syamsuddin beranjak umur 16 tahun, ia merasa bosan dan munculah keinginan untuk merantau. Sehingga ia meminta izin dari kedua orang tuanya dan permintaan tersebut diterima. Pada awal perjalanan rantaunya, Syamsuddin mendapatkan pekerjaan dan dijadikan anak angkat oleh majikannya. Namun datanglah seorang gadis yang menyukainya, hingga menggoda Syamsuddin untuk melakukan aktivitas dewasa. Dengan iman yang kuat, Syamsuddin tidak mudah tergoda dan menolak gadis itu. Karena kekecewaan yang besar, perempuan tersebut menyebarkan informasi palsu kepada orang-orang. Tidak lama, Syamsuddin dipecat dari pekerjaannya.

Melanjutkan perjalanan ke Malaka, Syamsuddin menemukan majikan baru yang benar-benar mengasihinya. Suatu malam terjadi kebakaran yang membahayakan nyawa sang putri dari majikan, Haji Salwah. Dengan bantuan Syamsuddin, Haji Salwah berhasil diselamatkan. Peristiwa itulah yang membuat suami-istri semakin menyukai Syamsuddin dan berkeputusan untuk menikahi anak putrinya. Haji Salwah sendiri juga menyimpan rasa bagi si penyelamat.

Sebulan kemudian, Syamsuddin memutuskan untuk pergi ke Mekah untuk menjalankan ibadah haji. Di tengah-tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang sahabatnya Jamin. Dari situ Syamsuddin dan Jamin bersama-sama meneruskan kepergian, saling membantu dan saling melengkapi. Sesampainya di Mekah, mereka berpisah untuk kepentingan masing-masing. Syamsuddin melaksanakan ibadah, Jamin menuntut ilmu. 

Pulau Pinang merupakan tempat dimana Syamsuddin menginap dan bertemu dengan Abdulfatah. Keduanya semakin dekat dan Abdulfatah mengaku bahwa dirinya mengenal keluarga Haji Salwah. Syamsuddin bercerita tentang rencananya menikahi Haji Salwah, tanpa dia sadari bahwa Abdulfatah juga menyukai gadis itu. Dengan niat jahat dan ambisi ingin menggagalkan pernikahan Syamsuddin, Abdul Fatah mencoba segala cara. Ia menyebarkan fitnah bahwa Haji Salwah sudah menikah dengan orang lain, namun Syamsuddin tidak mempercayainya. Tidak menyerah, Abdul Fatah merencanakan kecelakaan yang membuat Syamsuddin terluka parah.

Disebarkan kabar bahwa Syamsuddin telah meninggal, rencana Abdul Fatah membatalkan pernikahan nyaris berhasil. Namun, kebetulan sekali Jamin kembali ke tanah air dan mendengar kabar tentang teman baiknya. Jamin mencari tahu sampai ke akar-akarnya dan menemukan bukti bahwa Abdul Fatah di balik semua ini. Atas semua niat buruk dan kelakuan jahat yang dilakukan, Abdul Fatah akhirnya dihukum 6 tahun penjara. Sedangkan Haji Salwah tetap mencintai Syamsuddin dan pernikahan berlangsung kembali.

e-katalog.lkpp.go.id

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Dilihat dari berbagai aspek, buku ini dikemas dengan cukup baik. Pada ceritanya terdapat plot twist yang membuat alurnya tidak membosankan. Karakter pada tokoh-tokoh di dalamnya ditunjukkan dengan sangat baik dan jelas, terutama karakter utamanya Syamsuddin. Ia digambarkan sebagai petualang yang berani, jujur, dan tulus terhadap orang-orang disekitarnya, bahkan saat Abdul Fatah berbuat jahat kepadanya. Penulis dapat merangkai kata-kata yang tepat sehingga membuat pembaca semakin penasaran setiap lembarnya. Para pembaca juga dapat merasakan emosi yang disampaikan melalui tokoh-tokoh dengan membangun suasana.

Pada cerita, Syamsuddin sering melakukan perjalanan, merantau dan berpindah-pindah tempat. Sehingga pembaca diberikan gambaran latar suasana dari setiap tempat seperti Mekah, Malaka, Teratak Buluh, dan tempat-tempat lainnya. Bagaimana tokoh melakukan perjalanan panjang juga dideskripsikan. Dengan narasi yang disertakan banyak dialog percakapan, pembaca tidak gampang bosan melanjutkan ceritanya.

Dari segi fisik, buku ini dapat dikatakan enteng karena hanya berjumlah 118 halaman dan font yang digunakan cukup besar. Hal tersebut mempermudah pembaca untuk membaca dan membawa novel tersebut. Namun bahan yang digunakan soft cover dengan kertas-kertas yang tipis, sehingga buku mudah terlipat. Walaupun sudah melalui perjalanan waktu panjang (hampir satu abad), novel ini tetap menarik dan terbaharui. Selain itu, novel Percobaan Setia berperan besar bagi sejarah perkembangan kesusastraan Indonesia. Oleh sebab itu, novel ini diterbitkan kembali oleh penerbit Balai Pustaka. 

Penulis beberapa kali menyertakan kata-kata dengan bahasa klasik, yaitu bahasa yang digunakan di daerah khususnya Riau dan Melayu. Bahkan saat latar tempatnya di Mekah, ada beberapa kata dalam dialog yang menggunakan bahasa Arab. Kata-kata tersebut seperti jahanam yang artinya neraka tempat penyiksaan yang memiliki 7 pintu. Maka dari itu, pembaca dapat kesulitan mengidentifikasi makna dari kata-kata tersebut.

KESIMPULAN

Amanat yang ingin disampaikan oleh penulis melalui buku Percobaan Setia ini adalah untuk selalu berperilaku baik kepada orang lain. Semua hal yang kita lakukan pasti ada imbalannya, mau itu baik ataupun buruk. Maka dari itu, jangan berniat jahat dan berusaha untuk selalu jujur dalam kehidupan. Alur cerita tersebut mengandung kisah asmara tokoh utama (Syamsuddin, Haji Salwah)  dan ada beberapa bagian yang menyertakan sisi detektif (tokoh Jamin yang menjadi mata-mata). 

Saya rasa buku ini akan cocok dibaca oleh kalangan remaja dan pemuda karena konflik dari cerita ini tergolong tidak terlalu berat. Gaya bahasa yang digunakan bernada dan santai, sehingga menarik untuk dinikmati para pembaca. Saat menyelesaikan bukunya, saya yakin pembaca dapat dengan mudah menyimpulkan pesan yang penulis sampaikan. Tetapi saya sendiri tidak menyarankan anak kecil atau pemula Bahasa Indonesia untuk membacanya, karena terdapat kata maupun frasa zaman dahulu dan bahasa daerah yang sulit dimengerti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun