Mohon tunggu...
Siti Zahra Rahmadini
Siti Zahra Rahmadini Mohon Tunggu... Jurnalis - Amazing Human

masih perlu banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Lebih Dekat "Beauty Privilege" di Era 4.0

24 Februari 2020   10:18 Diperbarui: 16 Juni 2021   10:48 11217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Lebih Dekat "Beauty Privilege" di Era 4.0. | Dok. pribadi

Peran Beauty privilege di era 4.0 ini meningkat signifikan.

Hal ini terpampang nyata dengan membludaknya produk kecantikan, fakta lain yang cukup mengerikan adalah banyak sekali wanita/pria melakukan operasi agar terlihat cantik/tampan. Atau,bahkan mengedit fotonya dengan melakukan perubahan yang signifikan untuk menutupi kekurangannya. Belum lagi banyaknya "profesi baru" di sosial media seperti selebgram, influencer, youtuber, beauty vlogger yang  menjanjikan. Social media menjadi alasan yang cukup kuat bagi manusia untuk memiliki beauty privilege, karena tak bisa kita pungkiri, setiap kita membuka social media, kita akan di suguhkan dengan ratusan foto selegram yang cantik/tampan yang tak jarang setelah melihat postingannya akan membuat kita insecure.

Perkembangan media social yang cukup pesat pun membuat Millenials memiliki tekanan sosial yg lebih sulit, dimana penilaian tidak hanya datang dari dunia nyata saja melainkan juga dari dunia maya/ social media.

Baca juga: Beauty Privilege: Ketika Orang Cakep Selalu Diperlakukan dengan Lebih Baik

Untuk kalian yang mempunyai beauty privilege , akui saja bahwa kalian memiliki privileged, (cause this is okey, really really okay and no problem).  Bersyukurlah atas apa yang telah Tuhan berikan pada kalian dan tetaplah menjadi pribadi yang baik, jangan menjadi pribadi yang arogan, merasa lebih superior, atau bahkan parahnya  tergila gila pada eksistensi, termakan oleh ekspektasi orang lain, dan merendahkan orang lain. Dalam Journal of Business and Psychology, pun dijelaskan bahwa memiliki wajah yang menawan tidak cukup, karena perusahaan lebih menyukai seseorang yang memiliki daya tarik, bukan cuma dilihat dari wajahnya saja. Tetapi juga melihat beberapa aspek lain, seperti cara berpakaian, pintar, dan berkepribadian baik.

Untuk kalian yang tidak mempunyai Beauty Privilege stop berpikir Insecure

 Karena pada dasarnya Tuhan telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya rupa. Saya tahu, bahwa Beauty privilege memang terlihat cukup menjanjikan, namun pada akhirnya kecantikan akan pudar seiiring berjalannya waktu. Lain halnya dengan personality dan inner beauty yang  akan bertahan sampai tua nanti. Teruslah gali potensi-potensi yang kalian miliki, karena banyak orang di luar sana  yang bahkan tidak mempunyai Beauty Privilege tetapi bisa sukses dengan mengandalkan kemampuan dan potensi yang mereka miliki. So, Stop compairing! Stop Insecure! Cause life must go on. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun