Mohon tunggu...
Siti Zahra Rahmadini
Siti Zahra Rahmadini Mohon Tunggu... Jurnalis - Amazing Human

masih perlu banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Lebih Dekat "Beauty Privilege" di Era 4.0

24 Februari 2020   10:18 Diperbarui: 16 Juni 2021   10:48 11217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beauty privilege merupakan satu istilah sangat menarik untuk dibahas akhir-akhir ini. Tapi apakah khalayak sudah tau sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan beauty privilege?  Mungkin ada beberapa orang yang belum tau. Beauty merupakan bahasa inggris yang memiliki arti cantik atau menawan. Sedangkan  privilege adalah hak Istimewa. Hak istimewa adalah hal yang didapat berbeda dan dikhususkan untuk mereka yang memiliki keistimewaan.

Beauty Pivilege adalah hak istimewa manusia yang diperoleh karena kecantikan/ketampanannya sejak lahir hingga dewasa yang cukup mempengaruhi karier dan pandangan orang lain terhadap mereka.

Saat ini kita hidup di era revolusi industry, saat teknologi sudah maju dan berkembang pesat dan zaman sudah sangat modern. Tapi, sayangnya masih banyak pemikiran kuno yang berkembang dimasyarakat. Contohnya saja masih banyak manusia yang menilai seseorang dari fisiknya tanpa melihat kepribadiannya. Padahal, sejatinya, manusia memang tidak bisa memilih dilahirkan dengan bentuk wajah seperti apa, dan dengan rupa yang seperti apa, and  I guess that's natural gift of God .

Baca juga: Beauty Privilege, Fisik Menjadi Aspek Terpenting dalam Diri

Contoh Beauty Privilege bisa kalian temui dimana-mana, mulai dari lingkungan rumah, sekolah/kampus, bahkan di lingkungan kerja. Untuk di lingkungan kampus sendiri aku punya sedikit pengalaman pribadi. Jujur ya, aku sih bukan seseorang yang mempunyai Beauty Privilege. Saat ini aku punya banyak temen yang  mempunyai Beauty Previlege.

Dan kadang, aku masih berpikiran dangkal bahwa cantik adalah segalanya, bahkan parahnya sampe pernah ngalamin insecurity gara-gara hal ini (hal yang dirasakan manusia karena membandingkan hidupnya dengan orang lain).

Aku selalu ngerasa bahwa mereka yang mempunyai Beauty Privilege adalah orang yang lebih beruntung dari aku.

Tapi, untungnya itu gak berlangsung lama, karena aku sadar bahwa hidup terlalu indah untuk sebuah kata Insecurity.

Ngomongin masalah beauty privilege, kita memang gak bisa menyangkal sebuah fakta bahwa  orang-orang yang memiliki rupa menawan bisa mendapat perlakuan yang berbeda. Contohnya saja, mungkin kalian tau bahwa ada seorang wanita cantik yang "berjualan tahu" hingga viral di social media baik itu instagram ataupun twitter. atau saat kasus narkoba yang menyeret nama Jefri Nichole, yang masih tetap membuat Jefri memiliki banyak orang yang mendukungnya dari pada nyiyir atau menghujat dirinya.

Baca juga: Beauty Privilege, Keadilan Bagi Kaum Good Looking

Well, melihat contoh 2 fenomena  di atas, saya semakin yakin bahwa beauty privilege is real. Padahal ya jika dipikir-pikir coba deh kalian bayangin, gimana kalo yang "jualan tahunya" hanya perempuan biasa? Apa akan tetap se-viral itu? atau saat yang terkena kasus narkoba nya orang biasa? Apa masih ada orang yang akan ngasih support sebanyak itu?  take a think deh coba!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun