Namun Ibu tidak butuh waktu panjang untuk segera menjual emas-emas simpanannya yang kemudian aku tahu, disimpan dalam produk Tabungan Emas di Pegadaian. Keping demi keping yang dikumpulkan itu ternyata sudah dikonversi menjadi uang tunai, sehingga saldo yang terakumulasi mudah dipantau oleh beliau. Pun ketika hendak menarik saldo untuk membeli laptop baruku, Ibu tersenyum karena jumlahnya jauh lebih besar dari saat dia menyetorkannya dua tahun silam.
Mungkin saat itu, Ibu tidak sadar kalau laptop yang dibelikannya usai menarik saldo tabungan emasnya, mampu membawaku ke banyak petualangan besar. Mulai dari menulis artikel-artikel yang menang lomba, menulis skenario film panjang, film pendek atau mini series, hingga akhirnya memperoleh deal kontrak IP cerita dengan salah satu PH raksasa di negeri ini.
Andai saja Ibu tidak meletakkan uang simpanannya dalam bentuk tabungan emas, mungkin beliau tak akan menyemai indahnya keuntungan dari harga emas yang selalu naik. Bahkan mungkin saja cita-citaku sebagai penulis skenario tak akan terwujud, karena bisa saja simpanannya tidak memberikan hasil maksimal.
Bagiku, Ibu dan emas-emas itu akan abadi dalam langkahku mengejar asa. Hingga kini beliau sudah tak ada lagi di dunia fana, kebaikan Ibu akan tetap mulia seperti aurum.
Pegadaian, Lebih dari Sekadar Simpan Aset Kekayaan
Seperti kata Johannes Kepler, seorang astronom dan matematikawan legendaris di abad ke-17: 'Geometri menyimpan dua harta karun besar. Salah satunya adalah Teorema Pythagoras, yang lainnya adalah pembagian garis menjadi rasio ekstrem dan rata-rata. Yang pertama bisa dibandingkan dengan ukuran emas, yang kedua bisa disebut sebagai permata berharga'. Karena memang pada dasarnya emas bukan cuma soal nilai tukar, tapi juga tentang kestabilan dan arah hidup. Selayaknya ilmu geometri yang dikaruniai dua harta, kehidupan pun demikian
***
Pegadaian sebetulnya bukan hal yang asing bagi Ibuku. Beliau sering datang ke tempat ini kalau hendak 'menyekolahkan' aset miliknya untuk dijadikan uang tunai. Hingga akhirnya ketika aku bertambah dewasa, aku baru tahu kalau mendiang menggadaikan harta bendanya di tempat tersebut demi kebutuhan keluarga yang mendesak.
Miris? Tentu tidak.
Karena Ibuku begitu bertanggung jawab dan bisa mendapatkan kembali barang miliknya.
Kedekatan dengan Pegadaian itu pula yang membuatnya mengalihkan uang-uang tunai dalam produk Tabungan Emas yang ternyata sudah ada sejak tahun 2015 silam. Dijelaskan sebagai layanan penitipan emas yang memungkinkan nasabah melakukan investasi logam mulia ini secara mudah, aman dan sudah pasti terpercaya.