Tentu sebagai seseorang yang baru saja terjun ke industri film Indonesia pada tahun 2022, Ernest memang pantas menjadi sosok yang inspiratif. Ayah dua anak ini merupakan bukti kalau branding diri yang kuat bisa membuka berbagai peluang karir, bisnis sekaligus relasi, termasuk meningkatkan rasa percaya diri.
Suami dari Meira Anastasia ini seolah ingin menegaskan jika menjadi berbeda bukanlah penghalang tapi justru sebuah modal utama jika dikemas secara otentik.
Ya, otentik.
Sesuatu yang unik, berbeda dan memiliki makna justru bisa menjadi branding diri yang tepat sekaligus investasi masa depan. Bayangkan saja jika Ernest tak pernah ikut stand up comedy atau menjadi pelawak tunggal yang membawa gaya komedi mirip seperti orang lain, alih-alih membawa unsur chindo yang kuat, Ernest mungkin tak akan menuai 'hasil panen' sebagai seorang filmmaker.
Hal inilah yang saat ini tengah aku coba terapkan.
Sebagai seorang penulis skenario, aku mencoba mengusung terus kisah tentang budaya dalam setiap ceritaku, berharap branding diri ini kelak akan membawaku ke proyek-proyek lain.
Mungkin saja aku bisa mengikuti jejak Simpleman yang berhasil membangun identitas diri dengan sangat kuat. Di mana dia dikenal sebagai penulis kisah horor yang misterius karena enggan menunjukkan identitasnya, tapi justru kisah-kisah horor yang dia tulis di media sosial X, membuatnya dipinang rumah produksi raksasa MD Entertainment.
Sebuah pilihan investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan.
Kesuksesan yang diraih bukan hanya semalam, tapi bertahun-tahun dan berhasil abadi.
Karena pada dasarnya investasi branding diri yang terbaik bukanlah soal menjadi viral hari ini, tapi harus dikenang dan dipercaya di kemudian nanti. Â Branding diri bukan soal membuat semua orang suka, tapi memastikan kalau kita bakal dikenal karena sesuatu yang pantas diingat. Seperti Ernest yang tidak pernah berusaha jadi siapa-siapa, ia hanya menjadi dirinya sendiri dan itu cukup untuk membuat dirinya akhirnya berhasil diingat semua orang.
Jadi, sudahkah kalian menentukan branding diri yang seperti apa?