Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... Freelancer - heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menangkap Cahaya di Boonpring Sanankerto, Mengurai Asa Hingga Arashiyama

11 November 2022   05:43 Diperbarui: 11 November 2022   05:48 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bekerjasama dengan LIPI (Lembaga Ilmu dan Pengetahuan Indonesia), Pemerintah Desa Sanankerto mengembangkan arboretum bambu di Boonpring sampai melibatkan Elizabeth Anita Widjaya selaku pakar taksonomi bambu.

Sumber: Iwan Tantomi
Sumber: Iwan Tantomi

Setidaknya pada tahun 2020, 72 jenis bambu dari berbagai daerah di Tanah Air dibudidayakan di Boonpring. Namun pada Mei 2022, Boonpring sudah mempunyai 115 jenis bambu yang bahkan berasal dari luar negeri seperti Jepang dan China. Ke depannya diharapkan ada lebih dari 200 jenis bambu di Boonpring supaya bisa menjadi museum bambu.

Dengan luas total 36,8 hektar dan tiga hektar di antaranya adalah hamparan bambu, Boonpring kini tak hanya menjadi sumber kehidupan bagi manusia tapi juga tumbuhan dan hewan di sekitarnya.

Berlokasi sekitar 40 kilometer dari pusat Kota Malang, Boonpring menyuguhkan sebuah orkestra alam. Semilir angin yang menggerakkan bambu-bambu bak penari gemulai itu mengundang banyak orang untuk menikmati pesonanya. Ditemani dengan gemericik air, harmoni yang disuguhkan Boonpring begitu menentramkan.

Sebuah alasan kuat kenapa Adira Finance memilih Sanankerto sebagai salah satu unggulan dalam Festival Kreatif Lokal 2022. Kini Sanankerto bergabung bersama Garangsari (Kabupaten Badung), Saung Ciburial (Garut), Karanganyar (Magelang) dan Rejowinangun (Yogyakarta) dalam program Jelajah Desa Wisata.

Menyulut Asa Boonpring Ikuti Jejak Arashiyama


Sumber: Pablo Fierro/UNSPLASH
Sumber: Pablo Fierro/UNSPLASH

"Banyak sekali manfaat Desa Wisata untuk kesejahteraan warga. Seperti membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Desa Wisata bisa menciptakan 1,1 juta lapangan kerja di tahun 2022 dan menjadi 4,4 juta pada 2024. Bahkan selama pandemi, kunjungan Desa Wisata meningkat 30%," - Sandiaga Uno, Menparekraf.

Selama wabah corona lalu, ada tiga Desa Wisata yang aku kunjungi yakni Desa Wisata Tikala di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Desa Wisata Bilebante di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Desa Wisata Bahoi di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Di mana ketiganya mampu mengubah perekonomian masyarakatnya.

Tak heran kalau Festival Kreatif Lokal (FKL) memang jadi salah satu upaya Adira Finance memulihkan ekonomi Indonesia. Ada tiga program utama dalam FKL yakni Desa Wisata Kreatif, Festival Pasar Rakyat (FPR) dan Jelajah Desa Wisata Ramah Berkendara. Lewat FKL, pelaku kreatif diharapkan bisa berkembang dan membuat Desa Wisata makin dikenal wisatawan dalam dan luar negeri, demi Indonesia semakin maju.

Dengan ratusan jenis bambu yang ada, Boonpring bisa saja menjadi sepopuler hutan bambu Arashiyama di Kyoto, Jepang sana. Sebagai icon wisata Kyoto, Arashiyama mampu memikat wisatawan dari seluruh dunia untuk berjalan atau bersepeda melintasi eksotisnya jalanan dengan pohon-pohon bambu rapi menjulang dengan cantiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun