Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tidak Saja Bali, Wisman Nakal Ada di Destinasi Wisata Dunia

30 Mei 2023   08:20 Diperbarui: 30 Mei 2023   11:50 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
destinasi wisata budaya yang patut dilestarikan bersama / sumber foto: dokumen pribadi

Peraturan-peraturan yang ketat ini diimplementasikan untuk menjaga kelestarian alam, kebudayaan, dan keamanan di daerah wisata yang rentan terhadap dampak negatif akibat peningkatan jumlah wisatawan. Mematuhi peraturan ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan destinasi wisata dan menjaga pengalaman positif bagi wisatawan yang datang.

Standar internasional dalam Pengelolaan Pariwisata dan Pelayanan Wisman

Selain itu mereka menerapkan standar internasional dalam pelayanan wisman dan manajemen mutu pariwisata. Antara lain:  

Standar ISO 9001: Standar ini berkaitan dengan Sistem Manajemen Mutu dan berlaku untuk berbagai industri termasuk pariwisata. ISO 9001 membantu destinasi internasional dalam meningkatkan kualitas layanan, mengelola risiko, dan memastikan kepuasan wisman melalui implementasi prinsip-prinsip manajemen mutu yang efektif. ISO 9001 diperkenalkan pada tahun 1987 dan telah mengalami beberapa revisi dan pembaruan sejak itu. Versi terbaru saat ini adalah ISO 9001:2015.

Standar ISO 14001: Standar ini berkaitan dengan Sistem Manajemen Lingkungan. Destinasi internasional yang menerapkan standar ISO 14001 berkomitmen untuk mengelola dampak lingkungan yang dihasilkan oleh aktivitas pariwisata. Hal ini mencakup pengelolaan limbah, penghematan energi, pelestarian alam, dan pengurangan emisi gas rumah kaca. ISO 14001 diperkenalkan pada tahun 1996 dan telah mengalami beberapa revisi dan pembaruan sejak itu. Versi terbaru saat ini adalah ISO 14001:2015.

Global Sustainable Tourism Council (GSTC): GSTC adalah sebuah organisasi internasional yang mengembangkan kriteria dan indikator untuk keberlanjutan pariwisata. GSTC mengeluarkan standar dan pedoman untuk destinasi internasional dalam mengelola pariwisata secara berkelanjutan, termasuk aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. GSTC didirikan pada tahun 2008 dan telah mengembangkan kriteria keberlanjutan pariwisata yang diterapkan dalam Global Sustainable Tourism Criteria (GSTC Criteria).

World Tourism Organization (UNWTO): UNWTO adalah lembaga PBB yang memiliki pedoman dan rekomendasi untuk destinasi internasional. Mereka menyediakan panduan dan sumber daya dalam berbagai aspek pariwisata, termasuk manajemen destinasi, pemasaran, keberlanjutan, dan kualitas layanan. UNWTO telah ada sejak tahun 1975, dan mereka secara terus-menerus mengembangkan panduan dan rekomendasi untuk industri pariwisata. Pedoman dan sumber daya yang diterbitkan oleh UNWTO diperbarui secara berkala.

Green Destinations Standard: Standar ini dikembangkan oleh Green Destinations, organisasi yang berfokus pada keberlanjutan pariwisata. Standar ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk mengukur, memantau, dan meningkatkan keberlanjutan destinasi internasional dalam berbagai aspek, seperti lingkungan, budaya, dan ekonomi. Green Destinations Standard: Standar ini diperkenalkan oleh Green Destinations pada tahun 2016. Sejak itu, mereka telah mengembangkan kerangka kerja yang komprehensif dan memperbarui standar tersebut.

Standar-standar internasional ini membantu destinasi internasional dalam meningkatkan kualitas layanan, menjaga keberlanjutan, dan mengelola pariwisata dengan cara yang bertanggung jawab. Meskipun standar tersebut tidak wajib, implementasinya dapat membantu destinasi untuk menjadi tujuan pariwisata yang lebih baik dan memberikan pengalaman positif bagi wisman.

Bali aman dan nyaman bagi wisman dan wislok ( foto: dokumen pribadi) 
Bali aman dan nyaman bagi wisman dan wislok ( foto: dokumen pribadi) 

Bagaimana sebaiknya Bali memperlakukan Wisman yang nakal? 

Bali dapat mengambil beberapa tindakan untuk memperlakukan wisman yang nakal. Berikut adalah beberapa pendekatan yang dapat dipertimbangkan:

Pendidikan dan Kesadaran: Bali dapat meningkatkan program pendidikan dan kesadaran bagi wisman tentang budaya, adat istiadat, dan aturan yang berlaku di pulau tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye informasi, brosur, video, atau papan pengumuman di tempat-tempat wisata yang menyoroti perilaku yang diharapkan dan konsekuensi dari pelanggaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun