Mohon tunggu...
Aqilah Nurfanisa
Aqilah Nurfanisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sebenarnya, Apa Itu Pemanis Buatan? Yuk, Berkenalan Lebih Jauh dengan Pemanis Buatan

14 Desember 2022   20:55 Diperbarui: 14 Desember 2022   21:27 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bahan tambahan pangan atau yang biasa disingkat dengan BTP adalah bahan yang ditambahkan ke dalam suatu pangan seperti makanan atau minuman dengan tujuan untuk mempengaruhi sifat dan bentuknya. Seperti pengawet yang ditambahkan ke dalam makanan agar masa simpan makanan lebih lama, pewarna yang ditambahkan agar suatu makanan atau minuman memiliki warna yang lebih menarik konsumen, dan juga pemanis buatan yang ditambahkan sebagai alternatif gula bagi orang dengan kondisi kesehatan khusus. 

Masih banyak jenis-jenis BTP lainnya yang biasa ditambahkan ke dalam makanan sehari-hari yang dikonsumsi seperti pengembang, pengental, pengatur keasaman, pengemulsi, penguat rasa, pembuih, dan banyak lagi lainnya. Bahan-bahan tersebut aman untuk ditambahkan ke dalam pangan yang dikonsumsi sehari-hari selama masih berada dalam batas yang ditetapkan. 

Penggunaan BTP tidak boleh ditambahkan sebagai bahan utama dalam suatu pangan, hanya dipergunakan sebagai tambahan saja dan bukan termasuk cemaran. Bahan tambahan pangan bisa saja memiliki nilai gizi dan tidak. Penambahan BTP dalam suatu pangan tidak boleh dilakukan dengan tujuan untuk menyembunyikan produk yang rusak. Salah satu contoh BTP yang sudah sangat sering dijumpai adalah pemanis buatan. Pemanis buatan adalah pemanis yang dibuat secara kimiawi dan bahannya tidak didapatkan di alam, contohnya adalah sakarin. 

Salah satu ciri yang khas dari pemanis buatan adalah rasanya yang sangat kuat. Penambahan sedikit saja sudah dapat memberikan rasa manis yang kuat, berbeda dengan gula pada umumnya yang butuh banyak agar memberikan rasa yang manis.

Tujuan utama dari penambahan BTP  terutama pemanis yaitu untuk memberikan rasa manis pada sebuah makanan, minuman ataupun bahkan obat-obatan yang sering kita konsumsi sehari-hari.  apakah kalian tahu, bahwa banyak minuman yang saat ini beredar itu menggunakan pemanis buatan sebagai bahan utama untuk memberikan rasa manis pada produk mereka, salah satu contohnya yaitu salah satu merek besar minuman yang suadh pastinya tidak asing di telinga kita, yaitu Coca-cola Zero yang menggunakan pemanis buatan (Aspartam dan Asesulfam-K).

Tergantung penggunaan, sobat nulis bisa menggunakan berbagai jenis pemanis buatan untuk berbagai konteks yang berbeda :

  1. Untuk diet, nah sobat nulis pasti ada diantara kita yang sedang berjuang nih untuk menurunkan berat badan ataupun sedang diet untuk kesehatan. Pada dasarnya jika kita ingin menurunkan berat badan, kalori yang keluar haruslah lebih banyak dibanding kalori yang masuk, hal ini biasa disebut sebagai Defisit Kalori. Pada penggunaan gula biasa itu banyak banget loh mengandung kalori pada tubuh. Apalagi bentuk dari gula yang biasanya itu merupakan gula simpleks yang sangat mudah diserap oleh tubuh. Alangkah sayangnya kalo kita udah mencoba untuk menurunkan berat badan dengan olahraga ataupun mengurangi makan tetapi berat badan gak turun-turun karena konsumsi kalori masuk lebih tinggi dibanding kalori keluar. Bayangin aja nih gula pasir itu mengandung 386,7 kalori/100g-nya nih sobat nulis. Betapa jauhnya perbandingan kalori antara gula konvensional dengan pemanis buatan yang mengandung 0 kalori/porsi.   

  2. Untuk menjaga kesehatan, mungkin diawal sudah sempat disinggung terkait penggunaan pemanis buatan sebagai alternatif bagi penderita diabetes. Hal ini masihlah berkaitan dengan kalori dari pemanis buatan yang sangat rendah, walaupun  bisa memberikan rasa manis pada lidah, gula buatan tidak mengandung kalori yang dapat membebani tubuh penderita diabetes. Rasa manis yang ditimbulkan dari pemanis buatan juga berkali-kali lipat rasa manisnya, sehingga penggunaan sedikit pemanis buatan saja sudah dapat memberikan rasa manis pada makanan atau minuman.  

Pada penggunaannya pada pangan akan didasari oleh beberapa peraturan terkait, yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan dan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan. Berikut pasal-pasal yang mengatur tentang penggunaan BTP pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan :

  1. Pasal 2 menyatakan bahwa "Penggunaan BTP dalam pangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  2. BTP tidak untuk dikonsumsi secara langsung atau tidak untuk digunakan sebagai bahan baku pangan.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun