Mohon tunggu...
dwi apura
dwi apura Mohon Tunggu... Guru - Teacher Blogger

a mom with two daughters

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku dan Taman Bunga

22 Juni 2016   16:03 Diperbarui: 23 Juni 2016   17:13 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sial! Lagi-lagi putus!

Doni, bekas pacarku malah memilih menikahi perempuan lain, mantan pacarnya. Aku dicampakan begitu saja. Tak ada beda seperti Dion mantanku yang dulu. Ia malah mencoba bunuh diri hanya karena tak mau dinikahkan padaku.

Padahal aku cantik, kaya raya, berpendidikan tinggi, punya rumah sendiri. Kurang apa coba?

 "Kamu harusnya mengurangi hobimu duduk-duduk di taman bunga" ujar Sisi teman dekatku.

"Kenapa? Aku suka taman bunga. Indah. Harum. Banyak pasangan saling jatuh cinta menghabiskan waktunya di sini" balasku heran.

Ya, aku sangat mencintai taman bunga. Aku layaknya Princess Syahrini yang bisa dengan manja berkata "Banyak bunga-bunga" atau maju mundur cantik di sini dengan centilnya.

"Tapi kamu itu hantu, Hana. Mana mau mantan-mantanmu menikahimu? Kamu sudah mati. Titik!" Kata Sisi lagi.

Aku tertegun, apakah setelah jadi hantu tak boleh lagi jatuh cinta? Hai, tampan... Kau mau jadi kekasihku? Kalau iya, aku sekarang di belakangmu...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun