Saat ini ketua BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa  ada sesuatu hal yang perlu digali lagi tentang alat kesehatan saat  COVID-19 ini, MAFIA ALKES yang saat ini sedang dibicarakan oleh pemerintahan BUMN dan jajaranya, ditengah pandemi COVID-19 ini. Indonesia masih banyak kekurangan alat kesehatan padahal kita mampu memproduksi masker sendiri  tetapi yang disayangkan  bahan baku yang masih Impor, "langkah pemerintahan membangun "SUB HOLDING" yang meliputi, BIOFARMA (membuat obat-obatan ,INDOFARMA( membuat alat kesehatan), KIMIA FARMA( untuk distribusi obat -- obatan dan alat kesehatan, untuk memproduksi sendiri dari bahan baku maupun alat dan obat agar Indonesia tidak bergantung dengan bahan baku  Impor " ujar narasumber yang bekerja di instansi Kesehatan.
Erick Thohir juga telah menggerakan beberapa mahasiswa dari UI dan ITB Â agar bisa memproduksi fentilator dan setelah alat tersebut benar -- benar bisa digunakan. Erik Tohir akan menugaskan 3 instru strategis pertahanan yaitu PTDI, PINDAT, LAN. Jika semua sudah memenuhi standar alat kesehatan maka akan mulai diproduksi.
Saat pandemi COVID-19 ini banyak Rumah Sakit, Puskesmas yang kekurangan APD, terutama di daerah terpencir atau di desa. Salah satu contohnya di Klaten tepatnya di desa  Karangnongko yang kekurangan APD sehingga harus menggunakan Jas Hujan plastik dan masker yang hanya diberI setiap minggunya kepada Tim Medis dengan dibungkus plastik,  keadaan ini sangatlah memprihatinkan bagi beberapa tenaga medis dan masyarakat, sehingga untuk mengurangi peningkatan covid-19 kita harus selalu mematuhi 5M.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI