Mohon tunggu...
aprilia dwi m
aprilia dwi m Mohon Tunggu... Mahasiswa

Penjelajah ide yang hobi menulis tentang kesehatan, mencoba makanan sehat, dan sesekali berpetualang ke alam. Mahasiswa yang percaya bahwa edukasi kesehatan bisa dibungkus dengan cerita yang menarik agar lebih mudah dipahami semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Evolusi Kesehatan Masyarakat: Dari Karantina Kuno Hingga Era Digital

26 Agustus 2025   12:40 Diperbarui: 26 Agustus 2025   12:44 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sejarah Kesehatan Masyarakat, menurut Budi Santoso dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, menunjukkan upaya kolektif manusia dalam menghadapi penyakit, lingkungan dan masalah sosial sejak zaman kuno hingga zaman modern. Catatan medis tertulis seperti Papirus Ebers menunjukkan praktik karantin sederhana dan pemahaman awal tentang penyakit menular pada zaman Mesir dan Babilonia. Hippokrates, seorang tokoh Yunani Kuno, menekankan bahwa pengamatan klinis dan pengamatan lingkungan sangat penting untuk kesehatan seseorang. Untuk mencegah wabah, orang Romawi kemudia mengadopsi gagasan ini dan membangun saluran air bersih, juga dilkenal sebagai aqueduct dan system pembuangan limbah.

Stagnasi dalam pengendalian penyakit terjadi pada Abad Pertengahan karena kemunduran ilmu pengetahuan dan dominasi diktrin religious. Jutaan orang mati di Eropa karena wabah Pes Black Death pada abad ke-14, yang memicu isolasi kota dan karantina kapal di pelabuhan Italia. Meskipun upaya ini bersifat reaktif, langkah ini merupakan cikal bakal kebijakan kesehatan masyarakat terencana.

Tokoh-tokoh seperti John Snow muncul sebagai hasil dari revolusi ilmiah abad ke-17 dan ke-19 yang membuktikan bahwa air dapat digunakan untuk menyebarkan penyakit selama wabah kolera di London tahun 1854. Investigasi epidemiologis Snow menunnjukkan pentingnya surveilans penyakit dalam epidemiologi kontemporer. Masa ini juga ditandai dengan munculnya vaksinasi. Pada tahu 1796, Edward Jenner mengembangkan dan mempraktikkan vaksin cacar sapi yang berhasil.

Robert Koch menemukan bakteri yang menyebabkan tuberculosis pada tahun 1882 berkat kemajuan teknologi laboratorium seperti mikroskop dan kultur jaringan. Prinsip hygiene berasal dari temuan ini mendasari teori Louis Pasteur tentang kuman. Imunisasi sanitasi, dan promosi kesehatan adalah bagian besar dari kampanye pencegahan massal.

Abad ke-20 melihat kebijakan kesehatan menjadi lebih kuat di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) didirikan pada tahun 1948, memulai era kerjasama internasional untuk memerangi penyakit menular, penerapan standar kesehatan lingkungan, da peningkatan akses layanan. Kampanye eradiksi penyakit seperti cacar berhasil membebaskan dunia dari penyakit tersebut pada 1980. Kemajuan ini juga diikuti oleh perhatian pada faktor deterinan sosial, seperti kemiskinan, Pendidikan, dan kesetaraan gender.

Pada millennium baru, konsep One Health dan Health in All Policies menegaskan keterkaitan kesehatan manusia, hewan, dan ekosistem. Wabah SARS, Flu burung, hingga pandemic COVID-19 menunjukkan perlunya kesiapsiagaan, respons berbasis bukti, dan system kesehatan yang Tangguh. Kebijakan vaksinasi massal pelacakan kontak digital, dan peningkatan kapasitas laboratorium menjadi hal krusial.

Kesimpulannya, sejarah kesehatan masyarakat berkembang dari pengamatan sederhana di peradaban kuno hingga system kebijakan global di era modern. Setiap tahap menghadirkan inovasi (dar karantina kuno, vaksinasi, teori kuman, hingga kebijakan kesehatan lintas sector) yang membentuk dasar praktik kesehtan masyarakat saat ini. Pemahaman sejarah ini penting untuk mengantisipas tantangan kesehatan masa depan dan memperkuat sinergi antara ilmu, kebijakan, serta masyarakat. 

KATA KUNCI: Kesehatan Masyarakat, Perkembangan, Sejarah, Wabah

DAFTAR PUSTAKA

Blevins, S.E. and Bronze, M.S., 2010. Robert Koch and the ‘Golden Age’ of Bacteriology. International Journal of Infectious Diseases, 14(9),pp.e744-e751

Rosen, G., 1993. A History of Public Health. Baltimore: John Hopkins University Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun