Mohon tunggu...
Aprilia C. P. Putri
Aprilia C. P. Putri Mohon Tunggu... Pengamat Sosial

Dosen Sosiologi Universitas Terbuka dan Pengamat sosial (S1 dan S2 Universitas Indonesia), mengulas relasi antara manusia dan ruang hidupnya baik di tengah hiruk-pikuk kota maupun dalam tenangnya desa. Rumah, permukiman, dan lingkungan bukan hanya urusan fisik, tapi juga refleksi dari struktur sosial dan harapan hidup bersama.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Luas Bangunan Rumah Subsidi Jadi 18 m2? Ini Dampaknya Bagi Kehidupan Perkotaan

13 Juni 2025   14:51 Diperbarui: 13 Juni 2025   14:51 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rencana pengurangan ukuran rumah subsidi ini memiliki dimensi dilematis. Di satu sisi, ia membuka peluang inklusi perumahan di wilayah urban yang selama ini terhambat oleh harga lahan. Namun di sisi lain, terdapat risiko penurunan kualitas hidup, kesulitan rumah tumbuh, dan ancaman terhadap keberlanjutan sosial-spasial kawasan permukiman.

Untuk itu, jika kebijakan ini tetap akan dijalankan, perlu ada kompensasi sosial dan desain, seperti:

  • Fasilitas ruang bersama (shared kitchen, taman komunal)
  • Standar minimum sirkulasi udara dan pencahayaan alami
  • Kemudahan modifikasi rumah di masa depan secara terstruktur
  • Integrasi dengan transportasi dan fasilitas publik

Akhirnya, rumah tidak boleh sekadar "terbangun," tetapi harus menjadi tempat tinggal yang manusiawi, berkelanjutan, dan bermartabat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun