Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harus Diam

30 Oktober 2020   15:08 Diperbarui: 30 Oktober 2020   15:13 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Shutterstock.com

Ketika celotehan dan prasangka mengarah padaku, Aku harus diam

Ketika goresan diam-diam terpatri dalam selembar kertas, Akupun harus diam

Ketika aturan dibuat dan dilanggar dengan berbagai alasan, Aku juga harus diam

Ketika amarah mengarah padaku, Aku tetap harus diam

Ketika rasa takut menggores kata karena tak mau ada airmata, Akupun harus diam dan tersenyum 

Ingatlah Aku yang kau suruh diam adalah wanita biasa juga punya amarah dan air mata

Ingin rasanya kumuntahkan semua makian yang disimpan di dada terasa penuh  dan sesak, tapi Aku harus diam dan baik-baik saja

Dan semua itu kulakukan atas nama cinta. Sebab aku tak ingin api yang menyala ini menghanguskan kita semua

ADSN1919

Cat: tayang di Secangkirkopibersama.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun