Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Pocong dan Celana Dalam Wanita

5 Oktober 2020   17:11 Diperbarui: 7 Oktober 2020   19:06 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nykopingkreativfotografi-reklam.com

Lama-lama kampung Suka Damai tempat Nur dan Arka tinggal itu heboh, sebab hampir setiap hari ada celana dalam perempuan yang hilang di jemuran dan anehnya yang dipilih oleh maling itu adalah celana dalam yang sudah usang serta rata-rata hilangnya pada malam hari ketika si Pemilik jemuran tidak mengangkat jemurannya karena belum kering. Saat ini sedang musim hujan, jadi memang banyak jemuran yang tidak kering.

Karena sudah banyak yang kehilangan celana dalam dan tidak ada tindakan dari ketua RT maka akhirnya warga banyak yang mengadu ke RW dan akhirnya masalah ini diambil alih oleh RW.

Banyak warga yang bersaksi bahwa sebelum ramai kasusu celana dalam hilang, selalu ada warga yang melihat pocong berkeliaran dan RT juga membetulkan serta mengumumkan pada warganya untuk tidak keluar rumah ketika malam hari.

Setelah adzan magrib bisa dipastikan kampung Suka Damai seperti tak berpenghuni dan tidak ada kehidupan. Sepi, senyap dan hening.

Setelah isu pocong beredar dan celana dalam banyak yang hilang, warga kampung mulai menganggap biasa, karena dilarang ketua RT untuk melapor ke RW. Laporan yang dulu ke RW dianggap selesai begitu saja.

Warga lain bisa diam, tapi tidak dengan Arka, lelaki muda yang penuh penasaran. Karena ia kesal dalam satu minggu ini, celana dalam istrinya ada tiga kali hilang. Diam-diam ia bersama Abdul suami Anggraeni menyusun siasat, karena yang lain tidak mau ikut serta dan masa bodoh, takut dengan pak Mamat si ketua RT.

Malam Jumat, Abdul dan Anggraeni berkumpul di rumah Arka dan Nur. Menyusun siasat untuk menangkap pocong pencuri celana dalam. Nur sengaja menjemur celana dalam dan tidak mengangkatnya sebagai pancingan untuk pencuri. Pukul 22.00 lampu dimatikan semua, kecuali lampu luar dan kamar. Mereka berkumpul di ruang belakang dekat dapur karena dari ruang itu tempat jemuran terlihat jelas.

Rasa kantuk menyergap Nur, tapi ia bertahan dan dipaksakan untuk tidak tidur karena ia melihat Arka suaminya, Abdul dan Anggraeni sudah tertidur. Waktu terasa lambat sampai tengah malam, tamu tak diundang belum muncul. 

Menjelang subuh Nur hampir menjerit, melihat sosok putih mengendap-endap mendekati jemuran, ia mencubit suaminya, Arka terbangun merasakan paha kanan sakit dicubit Nur. Nur memberi kode menunjuk telunjuknya ke arah keluar dengan mata sedikit panik, Arka langsung paham dan membangunkan Abdul.

Mereka berdua mengendap-endap ke pintu dapur. Mereka membuka pintu dapur dengan sangat pelan, mengintip dan melihat sesosok putih dengan ikatan diatas kepala sedang memilih-milih celana dalam Nur.

Arka dan Abdul memberanikan diri, setelah yakin bahwa yang mencuri itu bukan pocong betulan tapi maling yang menyamar jadi pocong. Mereka berdua dengan hati-hati membuka pintu dapur dan keluar. Arka dan Abdul membawa sarung yang dibentangkan, dari belakang mereka menutup kepala pocong dengan sarung sambil berteriak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun