Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Pocong dan Celana Dalam Wanita

5 Oktober 2020   17:11 Diperbarui: 7 Oktober 2020   19:06 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adzan subuh baru selesai berkumandang. Arka terbangun ketika nyawanya belum terkumpul dengan sempurna. Ia terbangun bukan karena mendengar suara Adzan, tapi ia kaget tatkala Nur, istrinya, berteriak dari belakang rumah sambil berlari ke kamar mereka.

"Mas! Masssss! Celana dalam Nur yang warna hitam hilang dijemuran!"

"Ada apa sayang, ngagetin orang yang lagi tidur, apa yang hilang? Ikan di meja? Ah paling dimakan kucing garong,"

"Bukan Mas, bangun dulu ih, celana dalam Nur hilang, yang warna hitam itu lho Mas, yang Nur pakai waktu malam pertama kita,"

Nur menangis sesenggukan karena yang hilang adalah celana dalam kesayangannya, celana yang baru tiga kali dipakai, sekarang hilang. 

Padahal di jemuran ada beberapa celana dalamnya dan celana dalam milik suaminya. Selain celana dalam yang berwarna hitam itu ada 4 celana dalamnya yang dijemur, dua celana dalam warna ungu, biru dan warna abu-abu , celana dalam itu masih baru. Kalau saja bukan celana dalam kesayangannya, Nur tidak akan sesedih ini.

"Sudahlah sayang, nanti Mas belikan lagi celana dalam warna hitam satu lusin ya, sudah ah jangan menangis," Arka mengecup kening istrinya, berusaha membujuk Nur yang baru dia nikahi satu tahun lalu.

"Bukan masalah itu Mas, deuuuh Mas ga ngerti, celana dalam yang hilang itu penuh kenangan, kenapa bukan yang baru yang dicuri, yang 4 itu belum dipakai, baru kemarin kita beli itu Mas"

---

Setelah satu bulan tragedi celana dalam itu, Nur sudah mengikhlaskan celana dalamnya yang hilang dan berpikir mungkin terbawa angin atau jatuh, dibawa pemulung, entah apalagi Nur sudah tidak mau memikirkanya lagi. 

Tapi Nur kembali teringat lagi dengan celana dalam kesayangannya yang hilang, karena tetangga sebelah Rumahnya yang bernama Anggraeni ternyata kehilangan celana dalamnya juga, ga tanggung-tanggung lima celana dalam yang hilang, dan itu celana dalam yang sudah dipakai semua malah warnanyapun sudah memudar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun