Kucuran suara air kopi terdengar merdu. Kepulan asap mewangi di sekitar tempat ini. Suara denting sendok menyentuh bibir cangkir mengiringi sepasang mata yang saling bertatapan saat bibir kita secara bergantian menyentuh hangatnya kopi di dalam secangkir kopi pagi ini.
Suara seruput terdengar pelan. Rasa puas terukir di bibirmu saat meneguk kopi yang sengaja aku buat dengan sepenuh hati kusus buatmu. Ada cinta di kopi kita pagi ini.
Kopi susu yang selalu aku pilihkan buatmu. Pagi ini kunikmati bersamamu di antara perpaduan antara pahitnya kopi dan manisnya susu.Â
Katamu rasa kopi susu pagi ini seperti amarah dan kerinduan yang telah menyatu, aku meraciknya supaya seimbang kusus untukmu.Â
Engkau berbisik pelan di telingaku. Ada seribu satu kisah tersembunyi di dalam secangkir kopi susu yang tengah kita cecap bersama pagi ini.
Kubalas bisikan lembutmu, "Jangan takut. Â Engkau tidak sendiri, karena aku akan selalu ada untukmu."
Engaku dan aku bagaikan pahitnya kopi dan manisnya susu yang telah menyatu. Sebab aku dan engkau telah menyatu di dalam secangkir kopi rasa susu.
Catatan: puisi ini juga tayang di secangkirkopibersama.com