Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Juki Murid Spesial

3 Februari 2020   16:03 Diperbarui: 3 Februari 2020   16:24 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesampai di rumahnya yang nampak sederhana, Juki berusaha bangun dari tidurnya ketika melihat kedatangan kami, dia tidak mau memberitahu siapa yang menyuruhnya terjun bebas sampai kakinya patah. Dia bungkam seribu bahasa  sampai kami pulang.

Hampir tiga bulan dia tidak menampakkan diri, sampai akhirnya saya melihat dia jalan tertatih-tatih ke sekolah, pergelangan kakinya terlihat bengkak, saya mencoba menanyakan lagi siapa yang sudah membuat dia celaka. Juki hanya bilang disuruh loncat dari lantai dua ke bawah tanpa mau menyebut siapa orangnya.

Ketika saya ajak masuk ke kelas, dia menolak karena katanya, dia sudah besar, sudah lulus SD dan kata ibunya tidak usah sekolah lagi. Duh saya miris mendengarnya, entah betul atau tidak yang Juki ceritakan pada saya.

Entah  punya persediaan nyawa berapa, karena sebelum Juki terjun bebas dari lantai dua, ternyata dia pernah digigit ular berbisa, kalau melihat bekas jahitannya yang sangat panjang di tangan kirinya, terlihat begitu parah luka akibat gigitan ular berbisa.

Setahun setelah kejadian dia terjun bebas, dia baru mau memberitahu siapa yang membuat dia celaka, dengan menunjuk foto-foto yang terpasang di tembok sekolah, ternyata siswa yang sudah lulus di sekolah kami.

Sampai saat ini, dengan jalan terpincang-pincang setiap hari dia ke sekolah kami dengan membawa termos es ditangan kirinya.


Semangat hidupnya sangat tinggi,  semoga Juki mendapat limpahan rejeki. Aamiin.

Adsn1919

Cat: toek mba WS met milad dari kami semoga berkah😉

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun