Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cadar Hati Pemberianmu

17 Mei 2019   21:18 Diperbarui: 17 Mei 2019   21:36 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
addeirmayusri.blogspot.com

Selalu dan selalu ingin menemuimu, tak akan terasa lelah meski perjalanan panjang dilalui, untukmu selalu ada kekuatan tuk melangkah. Tepat di pinggir hutan  engkau menunggu.

Akan ku bawa ikan sungai kesukaanmu, bersama kita menikmati ikan yang kita olah bersama, dengan kopi susu sebagai penutup. Berdua  bermandi  cahaya purnama berteman binatang malam.

Setelah kaki ini melangkah tak tentu arah, dihadapanmu kaki ini terhenti, magnet yang menarik besi di hati, sulit lepas terasa kuat.

Jika ayam berkokok tandanya aku harus pergi, meninggalkanmu di ruang mimpi, tunggulah nanti malam akan ku temui engkau di persimpangan jalan. Tak perlu resah aku pasti datang.

Apabila aku tak menemuimu, berarti waktuku telah habis kembali pada pelukan sang Pencipta, percayalah bila saat itu tiba aku tersenyum dalam pergi, karena  aku kenakan  cadar yang engkau pasang pada hatiku.

Cadar hati pemberianmu selalu menjaga setiap langkahku, saat ini, saat yang akan datang. Selamanya.

ADSN, 170519

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun