Selalu dan selalu ingin menemuimu, tak akan terasa lelah meski perjalanan panjang dilalui, untukmu selalu ada kekuatan tuk melangkah. Tepat di pinggir hutan  engkau menunggu.
Akan ku bawa ikan sungai kesukaanmu, bersama kita menikmati ikan yang kita olah bersama, dengan kopi susu sebagai penutup. Berdua  bermandi  cahaya purnama berteman binatang malam.
Setelah kaki ini melangkah tak tentu arah, dihadapanmu kaki ini terhenti, magnet yang menarik besi di hati, sulit lepas terasa kuat.
Jika ayam berkokok tandanya aku harus pergi, meninggalkanmu di ruang mimpi, tunggulah nanti malam akan ku temui engkau di persimpangan jalan. Tak perlu resah aku pasti datang.
Apabila aku tak menemuimu, berarti waktuku telah habis kembali pada pelukan sang Pencipta, percayalah bila saat itu tiba aku tersenyum dalam pergi, karena  aku kenakan  cadar yang engkau pasang pada hatiku.
Cadar hati pemberianmu selalu menjaga setiap langkahku, saat ini, saat yang akan datang. Selamanya.
ADSN, 170519