Ketika itu senja telah pergi, berganti malam tak berbintang, terlihat siluet seorang lelaki, terdiam, menunggu diujung senja.
Pulanglah jangan kau menunggu, dia tidak akan datang Menemuimu, biarlah dia pergi tak bawa Pelita hati, simpanlah untukmu.
Ceritamu bagai sinetron kesedihan terlalu banyak airmata, biarkan dia sendiri menapaki kerikil perjalanan, cukup sudah terlalu sakit genggamanmu saatnya kau lepaskan.
Ku ulang kembali, pulanglah jangan kau tunggu karena dia tak akan mendatangimu, pulanglah itu terbaik bagimu.Â
Tak sanggup melanjutkan perjalanan ini, biar dia  berdiam disini, pergilah jangan kau tengok ke belakang, kau tak akan melihatnya lagi.Â