Bullying masih menjadi persoalan serius di lingkungan pendidikan dasar. Anak-anak sering kali menjadi korban tindakan perundungan, baik secara verbal, fisik, sosial, maupun melalui media digital. Melihat fenomena ini, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) melalui program GIAT 12 melaksanakan sosialisasi anti-bullying di SD Negeri Jetak 03. Kegiatan ini bertujuan menanamkan kesadaran sejak dini agar siswa mampu menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, serta saling menghargai satu sama lain.
Sosialisasi yang digelar oleh mahasiswa UNNES GIAT 12 ini mengusung tema "Stop Bullying, Ayo Peduli! Membangun Lingkungan yang Aman, Positif, dan Ramah untuk Anak-Anak." Dalam kegiatan tersebut, para siswa diperkenalkan dengan berbagai jenis bullying, mulai dari bullying fisik (memukul, menendang, mendorong), bullying verbal (mengejek, menghina, mengancam), bullying sosial (mengucilkan, tidak mengajak bermain), hingga cyberbullying yang marak terjadi melalui media sosial.
Mahasiswa juga menjelaskan dampak serius yang ditimbulkan bullying, seperti hilangnya rasa percaya diri, trauma, hingga enggan bersekolah. Selain itu, peserta didik diajak untuk berdiskusi tentang apa yang harus dilakukan ketika melihat teman menjadi korban perundungan. Mereka diajarkan untuk tidak tinggal diam, melapor kepada guru atau orang tua, serta mendukung teman yang menjadi korban agar tidak merasa sendirian.
Menariknya, dalam sesi interaktif siswa diminta untuk menuliskan bagaimana perasaan mereka jika menjadi korban bullying. Jawaban yang muncul beragam, mulai dari sedih, kecewa, marah, takut, hingga merasa tidak percaya diri. Aktivitas ini membuat anak-anak lebih mudah memahami dampak emosional yang ditimbulkan bullying, sekaligus menumbuhkan rasa empati terhadap teman yang pernah atau sedang mengalaminya.
Selain diskusi, anak-anak juga diberi contoh sikap sederhana untuk mencegah bullying, seperti selalu menyapa teman, tidak mengejek, saling menghargai perbedaan, dan mengajak semua teman untuk bermain maupun belajar bersama. Media berupa poster edukatif juga digunakan untuk memperkuat pesan agar siswa lebih mudah memahami makna penting saling menghormati dan menghargai sesama. Kegiatan ini berlangsung dengan antusiasme tinggi dari para siswa, mereka terlihat aktif menjawab pertanyaan.
Melalui kegiatan sosialisasi anti-bullying di SD Negeri Jetak 03, mahasiswa UNNES GIAT 12 berhasil memberikan pemahaman penting tentang bahaya perundungan sekaligus cara mencegahnya. Program ini diharapkan mampu membentuk kesadaran kolektif siswa untuk menciptakan lingkungan sekolah yang ramah, aman, dan bebas dari tindakan bullying. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, peduli, dan menjunjung tinggi nilai saling menghormati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI