Mohon tunggu...
Apria AjengWinanti
Apria AjengWinanti Mohon Tunggu... Freelancer - Spread Love,Not Hate

SWCU'19

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Lebih Dalam Jeruk Pamelo Bageng, Buah Kebanggaan Masyarakat Pati

23 September 2019   09:04 Diperbarui: 28 Juni 2021   21:36 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Lebih Dalam Jeruk Pamelo Bageng dari Pati (sumber: muriawannews.com)

Hampir semua orang tentunya sudah tidak asing lagi dengan buah jeruk. Buah jeruk merupakan salah satu jenis buah yang dapat kita temukan dimanapun. Rasa manis asam segar dari buah ini membuat buah jeruk digemari oleh banyak orang. Buah jeruk biasanya dipakai sebagai bahan pangan, parfum/wewangian hingga industri.

Jeruk memiliki banyak sekali varietas dengan karakteristik yang berbeda-beda dan tentunya dengan rasa yang berbeda-beda. Varietas buah jeruk yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia, diantaranya jeruk manis, jeruk nipis, jeruk lemon, jeruk purut, dan jeruk bali atau jeruk pamelo.

Berbicara tentang jeruk bali atau jeruk pamelo, jeruk ini bisa dibilang unik bila dibandingkan dengan jenis jeruk yang lain. Salah satu perbedaan yang mencolok antara jeruk pamelo dengan jeruk yang lain terlihat pada ukurannya. Bila kita lihat, ukuran jeruk pamelo atau jeruk bali lebih besar dibandingkan dengan jenis jeruk yang lain.

Baca juga : Kelompok PMM UMM 9 Lakukan Pembuatan Kerupuk dari Kulit Jeruk bersama Ibu PKK di Desa Petungsewu

Selain ukurannya cita rasa dari jeruk pamelo ini pun bisa terbilang berbeda dengan jenis jeruk yang lain. Jeruk pamelo ini  memiliki rasa khas kombinasi manis, asam, dan sedikit pahit.

Di Indonesia sendiri,terdapat kultivar unggulan dari jeruk bali atau jeruk pamelo diantaranya Nambangan, Srinyonya, Magetan, dan Madu/Bageng (tanpa biji). Kultivar Nambangan, Srinyonya, dan Magetan ditanam di sentra produksi jeruk bali/pamelo di daerah Magetan dan Madiun, Jawa Timur.

Sedangkan kultivar Madu/Bageng (tanpa biji) ditanam di daerah Pati,Jawa Tengah. Pada pembahasan kali ini saya akan memaparkan sedikit informasi mengenai jeruk pamelo kultivar Madu/Bageng yang dibudidayakan di Kabupaten Pati.  

Jeruk pamelo Madu/Bageng di Kabupaten Pati dibudidayakan di Desa Bageng, Kecamatan Gembong Kabupaten Pati. Sebagian besar penduduk di Desa Bageng membudidayakan tanaman ini di pekarangan rumah dan sebagian kecil di perkebunan. 

Alasan penduduk desa Bageng menanam jeruk pamelo bageng di pekarangan rumah  karena jika ditanam di area pekarangan rumah tentunya akan mempermudah dalam proses perawatan tanaman ini. 

Baca juga : Olahan Kulit Jeruk yang Unik dan Berpotensi Menjadi Peluang Bisnis Baru di Dusun Princi Gadingkulon

Perbedaan jeruk pamelo dari Desa Bageng dengan jeruk pamelo yang lain terlihat pada warna merah dari jeruk pamelo bageng yang terlihat lebih segar, selain itu jeruk pamelo bageng inipun dikenal tidak memiliki biji dan tentunya cita rasa dari jeruk pamelo paging ini dinilai lebih manis bila dibandingkan dengan jenis jeruk pamelo yang lain.

Pembudidayaan tanaman jeruk pamelo bageng di Desa Bageng, Kabupaten Pati dilakukan dengan sistem cangkok, sehingga akar dari tanaman jeruk pamelo bageng bersifat serabut dan tidak dapat menembus ke dasar tanah untuk mencari air. Oleh karenanya pada musim kemarau petani jeruk pamelo bageng di Kabupaten Pati perlu melalukan pengairan secara rutin di kebun atau pekarangan rumah mereka masing-masing.

Pada musim kemarau sekitar bulan Mei-Juli persediaan buah jeruk pamelo bageng yang bisa dipanen oleh petani berkurang. Hal ini diakibatkan karena buah jeruk pamelo bageng yang masih muda dan belum siap panen. Biasanya buah yang masih muda dapat dipanen sekitar 1-2 bulan kemudian yaitu antara bulan Agustus-September.

Sedangkan pada musim penghujan sekitar bulan Desember-April buah jeruk pamelo bageng mengalami panen raya sehingga persediaan buah jeruk pamelo bageng akan selalu tersedia. Pemanenan buah jeruk pamelo bageng juga tidak teratur. 

Baca juga : Bersama Peduli Lingkungan dengan Bersih-bersih Sampah di Hutan Desa Jerukwangi-Bondo Bangsri

Hal ini disebabkan karena jeruk pamelo bageng saat berbuah saling susul dalam satu pohon, sehigga waktu panen jeruk pamelo bageng tidak bisa serentak.Selain itu,buah jeruk pamelo bageng juga membutuhkan waktu sekitar 6-8 bulan dari bunga sampai siap mekar.

Saat ini jeruk pamelo bageng sudah dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia,bahkan telah di ekspor ke luar negeri. Oleh karena itu,ketika kita berkunjung ke Kabupaten Pati jangan lupa untuk membeli jeruk pamelo bageng sebagai oleh-oleh sanak saudara di rumah.

Untuk harga buah jeruk pamelo bageng juga tidak terlalu mahal walaupun dengan kualitas yang unggulan. Jadi mulai sekarang jangan ragu untuk mencoba jeruk pamelo bageng dari Kabupaten Pati, dijamin saat pertama kali mencoba pasti kalian akan ketagihan untuk mencobanya lagi. Terimakasih, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun