Mohon tunggu...
Mina Apratima Nour
Mina Apratima Nour Mohon Tunggu... Jurnalis - :: Pluviophile & Petrichor ::

IG @fragmen.rasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kolase Sederhana

14 Mei 2020   15:00 Diperbarui: 14 Mei 2020   15:03 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
naifdhess on pinterest

Seluk beluk jemalaku kau ubah menjadi mayapada. Kau berdiam dalam tiap sudutnya. Disana, kau betah berlama-lama. Berbincang tentang silam yang muram, atau esok yang penuh harapan. Menanti ujung jemariku tuliskan sebuah cerita. Manapun tak masalah. Masih kau tokoh utamanya. Hingga lahir puisi, seiring arunika membasuh mimpi malam tadi.

Kubuat kolase sederhana tentang bahagia. Langit yang senja dan wajahmu tanpa dura. Perpaduan paling indah mayapada. Sebelum hujan datang, memberi arti bagi kesedihan. Sebelum baskara tiba, kutunda sebentar takdir yang tergesa memberi mala. Biar saja waktu berjalan lambat. Agar bisa kupandangi lekat-lekat. Kolase sederhana tanpa rumit rasa pun cita.

Kasih, engkau menjelma terang. Lebih pendar dari kerlip gemintang. Di palung dalam ingatan, kau patri sebuah kenang... Kita, yang saling berpagutan tanpa nalar.

- Jakarta, 14 Mei 2020 -

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun