Mohon tunggu...
Mina Apratima Nour
Mina Apratima Nour Mohon Tunggu... Jurnalis - :: Pluviophile & Petrichor ::

IG @fragmen.rasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Narapati Geta

4 Desember 2019   08:11 Diperbarui: 4 Desember 2019   08:19 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(image: goodfon.ru)

sungguh, renjana
sesak pada rumpang
bercerita tentang urna pelangi,
pancarona bumantara meski kini gelita

masih kau narapati geta
jemala pun peraduan,
bersetubuh fantom
menggelinjang lahirkan delusi,
dekap penuh penggalan mimpi

seketika suam kala dahina datang
gelak tawa tercerai-berai,
dari dua jiwa yang padu
sebelum dimulai,
selesai telah menanti di tepi hari
menyegerakan karsa tamat,
tak peduli nubuat

...

pukul tiga dini hari
sebatang rokok masih kunikmati
kepulan asap mengawang,
meliuk aksara berkata semara
aku masih cinta,

tapi takdir bermain gila!

kertak atma terasa
ah, rupanya kau sudah tiada
takdir menyeringai
tanpa kita membersamai...

- Jakarta, 24 Oktober 2019 -

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun