Mohon tunggu...
Mina Apratima Nour
Mina Apratima Nour Mohon Tunggu... Jurnalis - :: Pluviophile & Petrichor ::

IG @fragmen.rasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seloka Netra nan Jenaka

19 Agustus 2019   10:52 Diperbarui: 19 Agustus 2019   11:25 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angan dan angin menghembuskan ingin. Dari batas terjauh sebuah ilusi, dafodil tua berterbangan sampaikan tekad menggigil. Tentang sebuah cerita di dalam amplop berdebu, di pojok rak kayu. Kumal dan kotor, meraung meminta ruang masa kini. Walau sekala lalu, ia sempat dibungkam sepi. Mati suri sampai kau baca alinea pertama hari ini...

"Kenang-kenang bergelimangan, bergantungan bak kartika pada bumantara pegam. Serupa kunang kunang, ia silih berkedip bergantian pun berlarian. Tak pernah benar-benar redup lalu padam.... Kau seperti itu, Har. Simpul senyum di sudut bibirmu tak pernah bermakna tunggal. Seloka netra hitam bulat dan jenaka diikuti derai tawa, runtuhkan logika dan seketika aku menjelma pandir dihadapmu. Ah, Har... sudah sekian warsa, kau masih betah tinggal. hidup dan bernafas dalam ruang-ruang di kamar jemalaku yang kumal. Penuhi malam dengan jutaan mimpi, suguhkan aku selaksa eunoia tentang dunia, padahal kita tahu pasti duniaku adalah katastrofi. Tapi kau tetap tinggal, Har......"

Baris berikutnya tak terbaca lagi. Aksara memudar di selembar kertas lusuh yang usang. Ia segera melipat sepucuk surat itu dan menaruhnya kembali. Kenangan menggema dari jauh ruang waktu. Mahar diam. Teringat sebuah ode yang tak pernah selesai... Senja ini, hujan lahir dari seloka netra hitam bulat dan jenaka. Sayang, tak ada lagi derai tawa...

- Bandung, 03 Agustus 2019 -

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun