Apa yang hidup punya untuk kita?
Kertak terdengar dari jiwa jiwa yang patah.
Sebelum sempat utuh sebuah kisah.
Tanpa celah, segala resah menjelma ruyung, memukul mundur raga raga.
Apakah hidup punya harapan bagi kita?
Ia telah membinasakan cinta di palung usia.
Pun mendidihkan asa di lubuk delusi, hingga lebur tanpa sisa.
Kata kata gegas menyederhanakan diri menjadi konsonan tanpa bunyi.
...
Di taman bunga-bunga yang bernama-nama, sebuah Khuldi tersaji di kelopak merah muda.
Cerlang nan ranum, semanis bujuk rayu Iblis yang menggoda.
Kita ambil sebuah dan membagi.
Secepat satuan cahaya, hidup menghempas kita!
Kau ke arah luka.
Aku menuju tiada.
...
Taman bunga-bunga tinggal kenangan tanpa nama.
Kita diperlatakan di pelataran entah.
Ditelan pelan-pelan pongah.
Jakarta, 6 Desember 2018 -