Mohon tunggu...
Apolonius
Apolonius Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya adalah pemuda yang memiliki ketertarikan dalam dunia seni.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Medan Pengorbanan

28 Agustus 2023   22:09 Diperbarui: 28 Agustus 2023   22:19 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di medan Kurusetra, bumi yang diberkati surya,

Terbentang keagungan dalam suasana gelap huru-hara.

Langit berwarna merah, sang senja menyapa,

Kedamaian terkoyak, pertempuran datang, itulah niscaya.

Barisan prajurit berdiri, gagah dan perkasa,

Pada tepi jurang perang, hati mereka berdetak kencang.

Pedang bersinar pancarakan cahaya bulan dan bintang,

Tekad hati siap menghadapi takdir, perang yang ganas.

Tiada lagi kerabat dan sahabat yang setia,

Hanyalah lawan menanti antrian binasa.

Bharatayuda, perang berkecamuk dendam,

Cinta dan kehancuran saling bersatu dalam lamunan malam.

Kesatria bijak nan teguh,

hatinya terguncang oleh keraguan.

Batin berkecamuk hendak lari dari gelanggang

Tiadakah jalan perdamaian?

Kurusetra, medan terliputi dilema,

kewajiban dan cinta, bakti dan penyesalan.

Tak ada keputusan yang mudah,

Emosi bergelora,bagai gelombang laut berderu.

Kurusetra saksi jiwa dan raga.

Kurusetra medan dharma.

Kurusetra karpet merah sang pahlawan,

Latar kebaikan menumpas kejahatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun