Mohon tunggu...
Maria Margaretha
Maria Margaretha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD. Blogger.

Teaching 1...2...3. Knowledge is a power. Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melawan Hoaks, Tebarkan Kebaikan, Perspektif Menteri Agama

23 Juni 2018   06:29 Diperbarui: 23 Juni 2018   08:03 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Menteri bercerita| Dokumentasi pribadi

Kamis sore, 31 Mei 2018. Order Grabbike, capcuss ke D Consulate Lounge, Menteng. 

Jam 16.30, Bapak Menteri tiba di lokasi acara ini dan acara Menag bercerita ini dimulai. MC acara ini, seorang wanita cantik berhijab hijau. Pak Lukman Saifuddin didampingi oleh istrinya dan pejabat kementerian memulai dengan salam. 

Beliau bercerita, bahwa cukup banyak masyarakat Indonesia yang belum teredukasi tentang hoaks dan menyikapinya. Hoaks  itu apa sih? Hoaks adalah berita yang belum pasti kebenarannya. Masih diragukan. 

Di sela sela cerita, mendadak MC menyela dan menyebutkan bahwa Pak Lukman punya puisi melawan hoaks  yang khusus dibuat untuk Kompasianers. Happy deh Kompasianers langsung merekam dan membuat tweetnya. Cari ya di hashtag MenagMenyapa.

Ada dua cara menyikapi hoaks  yang disebutkan oleh Menteri Agama. 

1. Klarifikasikan dengan penulis/pembicara yang menyebarkannya. Saya pernah mengalami, di sebuah grup, dibagikan mengenai sebuah film yang mendiskreditkan agama tertentu, kemudian saya tanya pada si penyebar info, kamu sudah nonton? Sudah lihat? Ternyata yang bersangkutan kemudian menjawab, itu dari grup lain. Yaelah... gak bertanggung jawab banget ya??? Muak jadinya. 

Jika kita mau membagikan sesuatu, pastikan dulu apakah yang kita bagikan itu berita yang benar. Bukan hanya kata grup sebelah. Kalau ngga tahu pasti? Bertanyalah pada sumbernya. 

2. Klarifikasikan pada pihak pihak yang terkait dalam isu hoaks  tersebut. 

Pihak terkait isu adalah sumber lain yang bisa ditanya. Bertanya pada orang yang disebut dalam info itu. Misalnya, dikabarkan bahwa seseorang meninggal. Tanya dulu pada kerabat serumahnya. Benar atau tidak, sebelum membagikan berita itu. 

Mengapa pada masa kini hoaks  mudah tersebar? Literasi digital yang kurang. Seringkali, mengejar ingin mendapat view, berita belum dikonfirmasu sudah ditayangkan. Pembaca hanya membaca yang disukai. 

Dua penyebab berita hoaks  mudah tersebar adalah,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun