Mohon tunggu...
Maria Margaretha
Maria Margaretha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD. Blogger.

Teaching 1...2...3. Knowledge is a power. Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Festival Film Bandung, dari Jawa Barat untuk Indonesia

24 Oktober 2017   15:09 Diperbarui: 24 Oktober 2017   22:43 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

"Apa sih bagusnya film Indonesia?" 

Itu adalah pertanyaan teman saya saat saya mengajaknya menonton film Cek Toko Sebelah. Pertanyaan yang berakhir dengan kejutan karena teman saya akhirnya bisa melihat bahwa film Indonesia ternyata menarik juga.  Film Cek Toko Sebelah berhasil memikat teman saya. Ia senang dengan permasalahan yang diangkat dalam film tersebut dan juga bagaimana film tersebut dibawakan dengan segala unsur sosial budayanya. 

Festival film Bandung ini sebenarnya awalnya adalah suatu tantangan yang dirasakan sejumlah penikmat film di Bandung dalam berbagi apresiasi terhadap film-film nasional. Kesadaran bahwa kadang, walaupun bagus film nasional kurang diminati penonton dan kurang terpublikasi. Seperti saya pernah dengar komentar teman saya di atas. 

Minggu siang 22 Oktober 2017 kemarin saya bersama mbak Dewi Puspa dan Pak Taufiquieks menghadiri acara Festival Film Bandung di Studio 6 Emtek City. Acara yang ditayangkan SCTV ini akan dimulai pukul 12.30, sehingga saya segera meluncur dari gereja. 

Kemeriahan acara ini saya sudah dapat rasakan sejak memasuki studio yang bertabur bintang bintang TV dan film layar lebar. Kok enak, bisa  nonton? 

Ceritanya, Sabtu malam, sebuah notifikasi masuk di FB saya. Teman Kompasianers Afriska, dicolek oleh Mbak Dewi Puspa kalau kalau tertarik menonton Festival Film Bandung. Afriska yang punya acara hari Minggu mencolek saya yang memang senang menonton. Jadilah saya mendapat kuota yang diberikan. 

Festival Film Bandung tidak mengenal kata terbaik, Film yang dinominasikan disebut sebagai terpuji, dan pada akhirnya terkadang ada lebih dari satu penerima award terpuji itu. Penilaiannya dilakukan Forum Pengamat Film sejak awal Agustus 2016 hingga akhir Juli 2017 dari film film yang ditayangkan di bioskop Bandung. Dari ratusan film yang tayang akhirnya mengerucut menjadi belasan dan dari belasan, dipilih sejumlah nominasi. 

Dalam acara penyerahan award terpuji Festival Film Bandung ini, hadir gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan yang menyerahkan award pada film terpuji 2017. Pembacaan nominasi dan peraih award merupakan ajang promosi film nasional selain juga diramaikan dengan penampilan lagu lagu bernuansa budaya Sunda yang kental.

Penampilan lagu Manuk Dadali misalnya, yang diiring dengan musik tradisional membuat saya dan teman teman dari KOMIK tidak yakin untuk meninggalkan tempat duduk. Tak kurang juga ada pembaca award dari film horror yang sempat mengejutkan kedua MC, yaitu Gading Martin dan Andhika Pratama meninggalkan panggung karena lampu dipadamkan dan property yang membuat seolah benar benar horror. 

Bagian yang paling menggugah saya dari seluruh penghargaan yang diberikan adalah penghargaan yang diberikan pada Ibu Tatiek Maliyati sebagai Ibu Para Aktor dan Artis. Beliau di usia 83 tahun masih dapat berdiri di panggung, dan bahkan Christine Hakim dan Lukman Sardi pun terharu. 

Adapun Pengisi Acara seperti Afgan, Virgoun, Lesti, Sheryl memeriahkan pembacaan peraih award. Kehadiran Indro DKI membuat para penonton terpingkal, ketika ia menyebutkan, ia memang tidak mengejar award melainkan menginginkan film yang laku. Memang sih film-film Warkop DKI selalu laris di pasaran.  Namun Indro juga meraih satu penghargaan dalam Festival Film Bandung ini, bukan sebagai yang terpuji, namun karena kiprahnya yang konsisten di perfilman nasional. Ia meraih penghargaan lifetime achievement. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun