Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerbung: Sanggupkah Aku?

19 Januari 2021   00:22 Diperbarui: 19 Januari 2021   00:24 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Viringitech@pixabay.com

Pertanyaan Benno semakin membuat Risty tersipu. Ia tampak bingung dan tak tahu harus berkata apa. Raut wajahnya sangat berbeda dengan saat di rumah tadi, senyum dan tatapan matanya menimbulkan tanya bagi Benno.

"Kamu sakit? Atau aku antar sampai sekolah aja, ya, nggak apa-apa kan?"

"Ee ... eng--gak usah, Mas, Risty berangkat naik angkot saja," jawab Risty gugup.

"Sudah, ayo, naik aja. Sekolahmu di mana, sih?" tanya Benno sambil melihat emblem lokasi sekolah Risty.

Untuk ke dua kalinya, Risty tak dapat menolak tawaran Benno yang memaksanya ikut diboncengan diantar hingga ke sekolah. Antara senang, gugup, dan malu, itulah rasa yang ada di dalam hati Risty saat itu. Ia tak dapat mengungkapkan perasaannya tersebut, hanya raut wajahnya yang memancarkan campur aduknya rasa itu.

Saat tiba di depan gerbang sekolah, gadis berambut sebahu itu segera turun. Ia hanya mampu mengucapkan kata terima kasih kepada Benno sambil menunduk. 

Tak ingin berkata lebih banyak lagi karena harus menyembunyikan rona di wajahnya yang entah seperti apa terlihatnya, gadis itu segera berlalu.

Rama, teman sekelas Risty yang kebetulan melihat kejadian itu segera menghampiri. Selama ini dia memang menyukai gadis berwajah manis itu, tampaknya ada api cemburu di matanya. Tak sabar ingin mengetahui kejelasannya, Rama pun bertanya langsung pada Risty.

"Risty, kamu barusan diantar siapa? Katanya nggak punya kakak, itu tadi pasti bukan adikmu kan?" tanya Rama penuh selidik.

Saat Risty hendak menjawab, terdengar suara bel tanda masuk berbunyi. Mereka pun bergegas masuk karena tak ingin terlambat masuk kelas.

(Bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun