Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengapa Menyambut Idul Fitri Tahun Ini dengan Antisipasi?

19 Mei 2020   15:05 Diperbarui: 19 Mei 2020   15:32 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Pixabay.com

Fajar Idul Fitri akan datang menjelang, suka cita menyambut hari kemenangan terang  terpancar. Namun, samakah keceriaan Idul Fitri tahun ini dengan tahun lalu? Di saat pandemi masih melingkupi negeri ini, akankah kemeriahan terwujud nyata? 

Dokpri
Dokpri
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kemeriahan Idul Fitri selalu disambut penuh suka cita dengan berbagai persiapan. Hari nan fitri, selalu menjadi tema yang digaungkan dalam setiap aktivitas akhir Ramadan. Kebersihan diri, hati dan lingkungan diupayakan dengan maksimal.Demi menyambut sanak famili yang akan datang, rumah-rumah dibersihkan. Sudut-sudut ditata kembali. Taman-taman dirapikan.

Idul Fitri identik dengan kemeriahan, kebersihan dan keindahan. Di mana para kerabat akan datang bergantian untuk saling memaafkan.

Beda halnya dengan tahun ini. Di saat mudik dilarang, di saat PSBB dijalankan dan anjuran di rumah saja makin ditekankan.

Bisa dibayangkan, tak ada tamu yang datang. Tak ada kerabat yang merapat. Tak ada hilir mudik orang saling mengunjungi.

Ilustrasi oleh Pixabay.com
Ilustrasi oleh Pixabay.com
Akan tetapi, hal ini bukan berarti rumah tak dibersihkan. Halaman tak disapu dan taman tak dirapikan. Hanya cara mempersiapkannya yang tak seheboh dan semeriah sebelumnya.

Namun, lebih dalam lagi nurani yang akan dibersihkan. Jiwa kotor yang wajib disucikan. Juga hati penuh amarah yang harus dimusnahkan.

Idul Fitri tahun ini memang beda dengan tahun lalu. Pandemi telah mengubah wajah dunia dari keceriaan menjadi kemuraman. Banyak di antara kita yang telah kehilangan.

Bersamaan dengan musim kemarau yang mulai datang di ujung Ramadan, juga membuat suasana pancaroba makin terasa dengan cuaca ekstrem yang tiba-tiba panas, tiba-tiba hujan. Hal ini yang wajib menjadi perhatian, antisipasi terhadap berkembangnya nyamuk demam berdarah yang semakin cepat.

Ilustrasi oleh Pixabay.com
Ilustrasi oleh Pixabay.com
Jadi, bukan hanya ancaman Covid-19 yang perlu dicegah. Namun, kemungkinan berkembang-biaknya nyamuk demam berdarah juga perlu dibasmi. Kita harus saling mengingatkan untuk menjaga lingkungan tetap bersih. 

Gejala yang hampir sama antara demam berdarah dan Covid-19, membuat kepanikan tersendiri jika ada yang terjangkit. Sebab, penanganannya pun juga akan menggunakan prosedur Covid-19. Dari sinilah dibutuhkan pemahaman kita untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan agar terbebas dari demam berdarah.

Bisa kita simpulkan, sebagaimana tahun lalu, Idul Fitri tahun ini pun akan kita sambut dengan membersihkan rumah dan lingkungan kita. Bukan untuk menyambut tamu yang akan datang, melainkan menghindar dari Covid-19 dan demam berdarah.

Salam Idul Fitri 1441H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun