Fajar Idul Fitri akan datang menjelang, suka cita menyambut hari kemenangan terang  terpancar. Namun, samakah keceriaan Idul Fitri tahun ini dengan tahun lalu? Di saat pandemi masih melingkupi negeri ini, akankah kemeriahan terwujud nyata?Â
Idul Fitri identik dengan kemeriahan, kebersihan dan keindahan. Di mana para kerabat akan datang bergantian untuk saling memaafkan.
Beda halnya dengan tahun ini. Di saat mudik dilarang, di saat PSBB dijalankan dan anjuran di rumah saja makin ditekankan.
Bisa dibayangkan, tak ada tamu yang datang. Tak ada kerabat yang merapat. Tak ada hilir mudik orang saling mengunjungi.
Namun, lebih dalam lagi nurani yang akan dibersihkan. Jiwa kotor yang wajib disucikan. Juga hati penuh amarah yang harus dimusnahkan.
Idul Fitri tahun ini memang beda dengan tahun lalu. Pandemi telah mengubah wajah dunia dari keceriaan menjadi kemuraman. Banyak di antara kita yang telah kehilangan.
Bersamaan dengan musim kemarau yang mulai datang di ujung Ramadan, juga membuat suasana pancaroba makin terasa dengan cuaca ekstrem yang tiba-tiba panas, tiba-tiba hujan. Hal ini yang wajib menjadi perhatian, antisipasi terhadap berkembangnya nyamuk demam berdarah yang semakin cepat.
Gejala yang hampir sama antara demam berdarah dan Covid-19, membuat kepanikan tersendiri jika ada yang terjangkit. Sebab, penanganannya pun juga akan menggunakan prosedur Covid-19. Dari sinilah dibutuhkan pemahaman kita untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan agar terbebas dari demam berdarah.
Bisa kita simpulkan, sebagaimana tahun lalu, Idul Fitri tahun ini pun akan kita sambut dengan membersihkan rumah dan lingkungan kita. Bukan untuk menyambut tamu yang akan datang, melainkan menghindar dari Covid-19 dan demam berdarah.
Salam Idul Fitri 1441H