Mohon tunggu...
Any Reputrawati
Any Reputrawati Mohon Tunggu... Psikolog - Seorang psikolog klinis yang menyukai perjalanan melintasi alam

Saat ini aktif bekerja sebagai Psikolog Klinis di RSJ Prof.dr. Soerojo Magelang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kala Keasyikan Membuat Ketagihan

21 Juli 2021   10:25 Diperbarui: 21 Juli 2021   11:38 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : dokumen pribadi

Apa Yang Bisa Dilakukan ?

Kejadian di atas tentu saja membuat orang tua cemas. Namun sebagai orang tua tentu saja harus segera melakukan tindakan pertolongan. Beberapa hal dapat dilakukan orang tua untuk membantu anak mengatasi masalah tersebut.

Menjauhkan gadged dari anak sementara waktu untuk menjauhkan media yang menjadi stimulus munculnya gangguan. Memberikan rasa aman dan nyaman dengan kehadiran orang tua di sampingnya. Pelukan hangat akan membuat anak menjadi lebih tenang. Dorong anak untuk mengungkapkan perasaan yang mengganggu. Dendengarkan semua keluhan anak dengan aktif dan penuh pengertian. Hindari menyalahkan anak, karena akan membuat anak semakin merasa cemas.

Jika memungkinkan anda dapat membantu anak melakukan relaksasi sederhana dengan pernafasan. Caranya dengan menarik nafas panjang melalui hidung lalu lepaskan pelan-pelan melalui mulut. Lakukan beberapa kali (kurang lebih 10 sampai 20 kali) hingga terasa lebih tenang dan rileks. Relaksasi ini dilakukan bersama-sama orang tua dan anak. Hal ini selain membantu anak, juga membantu anda mendapatkan ketenangan.

Mengajak anak untuk berkonsultasi kepada ahli yang kompeten menangani hal ini (Psikolog, Psikiater). Bila proses konseling memerlukan beberapa keli kunjungan, perlu dikomunikasikan dengan anak agar proses terapi berjalan dengan tuntas. Keterlibatan orang tua sangat penting membantu anak menjalani proses ini.

Memberikan  aktivtas yang lebih beragam sehingga tidak terpaku pada satu aktivitas saja. Memotivasi dan memperkenalkan beberapa aktivitas baru untuk memberikan pengalaman-penalaman baru yang menarik dan menantang, seperti membuat kue sederhana, membuat makrame, hiking atau kegiatan olah raga.

Berikan  apresiasi terhadap sekecil apapun hal baik yang dilakukan anak agar anak belajar untuk menghargai dan mengapresiasi dirinya sendiri sehingga rasa percaya dirinya akan semakin meningkat. Rasa percaya diri akan membuat anak mampu mengembangkan kreativitas dan tidak mudah terpengaruh.

Jika kondisi anak sudah lebih baik setelah proses terapi, anda bisa kembali memberikan gadged kepada anak. Sangat penting untuk memberikan penjelasan kepada anak tata cara menggunakan gadged. Orang tua perlu menyampaikan terkait waktu, aplikasi dan situs yang boleh dikunjungi anak. Berikan penjelasan yang masuk akal saat anak menemukan informasi di gadged yang tidak dipahami dan perlu penjelsan lebih lanjut.

Bagaimana Mencegah ?

Pada dasarnya kecanduan TikTok itu sama seperti kecanduan gadged atau media social yang lain, dimana anak menjadi tidak mampu mengontrol diri. Namun aplikasi TikTok maupun social media lainnya jika digunakan secara tepat akan memberikan manfaat yang positif. Anak-anak bisa memperluas pengetahuan dan pergaulan secara luas. Anak-anak juga bisa mengembangkan rasa percaya dirinya serta kreativitasnya.

Agar anak-anak kta bisa mendapatkan manfaat secara positif dari penggunaan TikTok maupun media social, maka peran orang tua sangat penting. Beberapa tips berikut ini bisa anda lakukan :

  1. Batasi penggunaan aplikasi TikTok, media social atau Game online. Membatasi waktu bermain gadged, misalnya hanya siang hari selama 1-2 jam saja boleh bermain TikTok setelah belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolah. mengawasi dan mengontrol aplikasi media social dan situs lainnya. Bila ditemukan aplikasi atau situs yang tidak sesuai dengan usianya atau dirasa membahaya, segera hapus atau blokir agar tidak bisa diakses oleh anak.
  2. Damping anak saat berTikTok atau bermedia social maupun saat membuka situs-situs di internet. Berikan penjelsan yang masuk akal dan sesuai dengan daya tangkapnya sebagai upaya untuk menyaring informasi yang diterima anak.
  3. Pastikan saat anak-anak berTikTok atau bermedia social menggunakan pakaian dan berdandan yang pantas serta tetap menjaga kesopanan. Ajarkan kepada anak bagaimana menampilkan dirinya diranah public meskipun saat melakukan di rumah. Hal ini untuk mengantisipasi adanya banyak predator anak yang seringkali mengintai dan mencari mangsa lewat media social. Jika perlu orang tua melihat terlebih dahulu hasil rekaman yang akan diunggah di TikTok atau media social.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun