Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki banyak keanekaragaman di dalamnya, salah satunya yaitu kuliner. Setiap kuliner mempunyai ciri khas dan cita rasa yang berbeda tergantung pada daerahnya masing - masing. Ada daerah yang kulinernya mempunyai cita rasa berbeda dari yang lain, sehingga wisatawan yang mencoba kuliner tersebut akan berpikir bahwa kuliner yang telah dicoba memang hanya bisa ditemukan di daerah itu. Terdapat pula kuliner yang proses pembuatannya berbeda - beda, penggunaan bahan masakan yang berbeda, sehingga terdapat khas nya masing - masing. Oleh karena itu, munculah wisata kuliner. Contohnya ada di Jawa Timur sendiri tepatnya di Kota Surabaya. Kota ini terdapat kuliner yang mempunyai keunikan yaitu pada proses pembuatannya. Sebut saja kuliner yang dimaksud ialah tahu tek.
Wisata kuliner yang berasal dari istilah Food Tourism, yaitu kunjungan ke suatu tempat yang merupakan produsen dari suatu bahan makanan, festival makanan,restoran, dan lokasi - lokasi khusus yang khusus diadakan untuk mencoba rasa dari makanan atau minuman khas dari suatu daerah. Wisata kuliner, yang memanfaatkan makanan dan minuman daerah untuk meningkatkan kinerja pariwisata, seringkali digunakan sebagai alat diplomasi. Bukan sekedar untuk mempublikasikan lokasi sebenarnya,namun juga sebagai potensi yang dapat digunakan untuk memperkenalkan aspek-aspek lain yang masih berhubungan dengan tempat itu juga. Oleh sebab itu, makanan/minuman lewat wisata kuliner seringkali dijadikan sebagai lahan dalam rangkaian promosi budaya dan sosial latar belakang daerah/kota. Makanan tradisional menurut Sukerti, Marsiti, dan Suriani (2016) merupakan warisan turun temurun dengan mengelompokkan berbagai macam makanan, lauk pauk, sayur mayur, jajanan, dan minuman. Karena makanan lebih dari sekedar alat penghidupan; sekaligus sebagai sarana menjalin tali silaturahmi antara manusia dengan Tuhan atau roh leluhur, sesama manusia, dan lingkungan.Â
Tahu tek merupakan kuliner khas dari Kota Surabaya merupakan warisan budaya tak benda. Kuliner ini merupakan suatu perpaduan dari tahu goreng setengah matang, tauge, potongan kentang dan lontong, beserta irisan mentimun yang dilumuri dengan saus petis kacang khasnya. Tahu tek dapat dilengkapi oleh telur juga yang telah di orak - arik, penambahan telur ini tergantung oleh selera si pembeli. Tahu tek juga kerap dihidangkan bersamaan dengan kerupuk udang. Fakta menarik mengenai sejarah penamaan tahu tek. Dulu, penjual tahu tek sering menggunakan gunting untuk mengiris beberapa bahan dari tahu tek, seperti tahu dan lontong. Dan saat proses memotong inilah gunting sengaja dibunyikan oleh penjual suaranya seperti tek.. tek.. tek.. dari suara tek.. itu sampai saat ini makanan tersebut dinamakan tahu tek. Sedangkan pada cerita versi lain, pedagang memukul wajan penggorengannya dengan sutil sehingga mengeluarkan bunyi "tek.. tek.. tek..". Menggunakan gunting sebagai alat memotong memiliki filosofi agar mempercepat proses pembuatan tahu tek, karena pembeli yang membludak setiap saat. Apapun cara dan sejarah dari tahu tek, makanan khas Surabaya ini tetaplah makanan yang enak dan menggugah selera orang-orang yang kelaparan pada malam hari.
Berikut merupakan beberapa rekomendasi tahu tek yang wajib dikunjungi wisatawan saat berkunjung ke Surabaya:
1. Tahu Tek Haji Ali, lokasinya berada di Jl. Dinoyo No 147, Keputran, Kecamatan Tegalsari, Surabaya.Â
2. Tahu Tek Pak Jayen, erdapat 2 cabang Tahu tek Pak Jayen, cabang pertama terletak di Jl. Dharmahusada Indah I, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya dan cabang keduanya terletak di Jl. Dharmahusada No. 112, Mojo, Kecamatan Gubeng, Surabaya.Â
3. Tahu Tek Pak Ndut, lokasinya di Nginden VI G No.10, RT.005/RW.05, Nginden Jangkungan, Kec. Sukolilo, Surabaya.Â
Penulis : Garsione Agni Andrea; Rizka Siti Auliya; Ananda Yuda Yuliastuti; Nurul Hidayati; Dian Dewi Lestari
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI