Mohon tunggu...
Anung Anindita
Anung Anindita Mohon Tunggu... Guru - Pengajar Bahasa Indonesia SMP Negeri 21 Semarang

twitter: @anunganinditaaal instagram: @anuuuung_

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Tall Girl", Melepaskan Diri dari Lingkaran Standar Kecantikan

29 Desember 2019   23:44 Diperbarui: 29 Desember 2019   23:52 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film "Tall Girl" merupakan representasi nyata menyoal tentang orang-orang yang menciptakan dan menjadikan standar kecantikan sebagai pedoman diterima/ tidaknya seseorang dalam pergaulan. Gadis-gadis cantik akan berkumpul sampai tercipta label populer, gadis-gadis biasa tidak akan bisa mencapai ke sana, dan gadis-gadis lainnya tidak ingin menjadi biasa. Dengan begitu, tidak ada lagi angka 2 karena semua ingin menjadi nomor 1. Salahkah?

Tentu saja tidak. Itu hak mereka jika menginginkan posisi terbaik. Namun, yang terpenting adalah fondasi apakah yang dipakai untuk mendapatkan posisi terbaik tersebut? Setiap manusia tercipta dengan segala ketidaksempurnaan yang mengagumkan. Jika semua dipaksakan becermin pada indikator yang sama, hal tersebut tidak akan bisa.

Jodi dalam film "Tall Girl" memiliki anugerah yang dianggapnya sebagai beban karena dirinya terlalu tinggi di lingkungannya. Beban tersebut sudah mencoret kesempatan Jodi untuk men-check list kategori dalam standar kecantikan.

Alasan itu pula yang menyebabkan Jodi memiliki tempat eksklusif, hanya memiliki dua teman, dan merasa rapuh setiap harinya. Seakan bakat apa pun yang dimiliki Jodi tidak tervalidasi karena dirinya jauh dari lingkaran standar kecantikan.

Bukankah saat ini banyak yang mengglorifikasi "kecantikan"? Misalnya, pemberitaan tentang pedagang cantik, politikus cantik, hakim cantik, atau asumsi masyarakat dengan mengatakan "untung cantik". Salahkah menjadi cantik?

Tentu saja tidak.

Yang menjadi persoalan adalah memaksakan orang lain memvalidasi kecantikan atas diri kita. Padahal, setiap orang memiliki cermin yang berbeda-beda di setiap kamarnya, ada yang kotak, lingkaran, atau memanjang. Artinya, tidak perlu menempatkan cermin orang lain untuk mengubah apa-apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita.

Seperti halnya Jodi dalam film "Tall Girl", suatu ketika ia berusaha mencari alternatif untuk memendekkan tubuhnya. Hal tersebut terjadi karena Jodi memaksakan cermin kecantikan atas dirinya kepada Kimmy, gadis tercantik yang dipandangnya sempurna.

Tidak hanya Jodi, kita semua memiliki insecurity yang berbeda-beda terhadap kondisi fisik kita. Misalnya, terlalu tinggi/ pendek, berjerawat, pesek, terlalu gemuk/ kurus, terlalu keriting/ lurus, mata yang sipit, alis yang hampir tak terlihat, betis besar, dan lain-lainnya.

Bahkan, seseorang yang dianggap banyak orang sempurna, seperti pemenang ajang Miss Universe Indonesia, yaitu Anindya dan Kezia, sempat merasa insecure terhadap senyum yang tidak simetris dan kondisi badan yang terlalu tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun